Page 59 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2021
P. 59

USULAN KENAIKAN UMP JATIM 2022 RP 22.700, PADAHAL PEKERJA INGIN NAIK
              RP 200.000
              Usulan kenaikan upah minimum provinsi dari dewan pengupahan Jawa Timur pada tahun 2022
              sebesar Rp 22.700 ditolak kalangan pekerja. Kalangan pekerja meminta kenaikan upah pada
              2022  sebesar  Rp  200.000.  Penolakan  tersebut  disampaikan  oleh  perwakilan  pekerja  saat
              menghadiri  undangan  Gubernur  Jawa  Timur  Khofifah  Indar  Parawansa  di  Gedung  Negara
              Grahadi, Rabu (17/11/2021).

              Dalam audensi tersebut, Gubernur Jawa Timur mengundang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (SPSI)  Jawa  Timur  terkait  dengan  penentuan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  tahun  2022.
              Audiensi  ini  juga  dihadiri  oleh  Kepala  Dinas  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi  Jawa  Timur,
              Himawan dan jajaran terkait.

              Pertemuan  tertutup  tersebut  berlangsung  sekitar  satu  jam  dengan  membahas  rekomendasi
              usulan UMP dari hasil Rakor Dewan Pengupahan Jawa Timur yang pekan lalu sudah disampaikan
              ke gubernur.

              Poin  terpentingnya  adalah  usulan  kenaikan  UMP  2022  diusulkan  senilai  Rp  22.700.  Di  mana
              usulan tersebut diwarnai suara tidak setuju dari kalangan pekerja, yang mengusulkan kenaikan
              UMP sebesar sekitar Rp 200.000.
              Kadisnakertrans  Jawa  Timur,  Himawan  Estu  Bagijo  menyampaikan  bahwa  hasil  audiensi  ini
              belum  mendapatkan  titik  temu  besaran  UMP  2022.  Pasalnya  Gubernur  Khofifah  masih  ingin
              menemukan titik tengah agar kenaikan UMP tahun depan bisa lebih tinggi dari Rp 22.700.

              "Hari ini belum memutuskan untuk besaran UMP-nya. Karena ibu gubernur ingin berkonsultasi
              ulang,  argumentasi  yang  disampaikan  adalah  jika  UMP  kita  naik  Rp  22.700,  maka  belum
              membuat UMK naik. Dan beliau minta agar kami berkonsultasi ulang, apa masih diperkenankan
              kita  diberi  kesempatan  untuk  menaikan  UMP  sampai  Rp  100.000,"  tegas  Himawan  dikutip
              Tribunjogja.com dari Surya.co.id.

              Disnakertrans  diminta  berkonsultasi  ulang  dengan  Kemenaker,  juga  berkonsultasi  ke
              Menkopolhukam. Hal ini penting agar bisa menentukan besaran UMP yang harus diumumkan
              pekan ini. "Artinya audiensi hari ini masih merespon usulan kawan-kawan dari pekerja yang ingin
              naik  sampai  Rp  200.000  tetapi  ibu  gubernur  mengupayakan  agar  bisa  naik  setidaknya  Rp
              100.000," tegas Himawan.

              Sementata itu, Ketua SPSI Jawa Timur A Fauzi mengatakan bahwa di audiensi kali ini, mereka
              kembali menyampaikan usulan UMP tahun 2022 sesuai rekomendasi dari kalangan pekerja.

              "Tetap kami  menyampaikan  ke  ibu  gubernur  sebagai  penentu  UMP dan  UMK di  Jatim,  kami
              berharap penentuan UMP dan UMK tetap berstandardkan pada PP 78 Tahun 2015 dan Undang-
              Undang 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan," kata Fauzi.
              Di  mana  sesuai  aturan  tersebut,  besaran  UMP  maupun  UMP  kenaikannya  berdasarkan
              pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Poin kedua, dikatakan Fauzi, karena undang-undang cipta
              kerja masih dalam pengajuan judicial review di MK, maka ia meminta penentuan UMK tidak
              berdasarkan aturan itu.
              "UMP di Jatim masih di antara yang terendah di seluruh Indonesia, walau UMP ini hanya syarat
              belaka, dan meski UMP ini hanya sekitar 10 hari sebelum digedok UMK. Tetapi ini namanya
              gengsi, masalah nama besar Jawa Timur, tidak pantas dong kalau UMP di Jatim di bawah Rp 2
              juta," tegasnya. ****.



                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64