Page 61 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2021
P. 61

Adapun penetapan upah minimum saat ini mengacu kepada Undang-Undang (UU) Nomor 11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang kemudian diturunkan melalui Peraturan Pemerintah (PP)
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Kita mendukung sepenuhnya pelaksanaan dari PP 36 tahun 2021 intinya itu. Menurut kami
              formulanya  sudah  tepat.  Jadi  nggak  bisa  Gubernur  bikin  keputusan  sendiri  yang  melanggar
              daripada regulasi, harus sesuai regulasi," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani saat
              dihubungi Kontan.co.id, Rabu (17/11).

              Hariyadi  mengatakan  adanya  formulasi  upah  dalam  PP  36/2021  akan  menimbulkan  kondisi
              berkeadilan.  Jikalau  terjadi  kenaikan  Hariyadi  meyakini  bahwa  perhitungan  sudah  dilakukan
              sesuai dengan formula yang ditentukan dalam UU Ciptakerja.

              "Kita ikut daripada perhitungan PP 36 mau naik berapa atau tidak naik misalnya. Kita ikutin ajalah
              hasil dari perhitungan yang menggunakan mekanisme PP 36/2021. Pasti akan ada yang naik
              hanya naiknya itu tidak gila-gilaan," jelasnya.
              Wakil  Ketua  Umum  Himpunan  Pengusaha  Muda  Indonesia  (Hipmi)  Anggawira  mengatakan,
              angka rata-rata upah minimum yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dinilai sudah
              cukup realistis.

              "Angka 1,09% ini bisa dijadikan rujukan ya bagi kepala daerah. Maka baiknya angka yang sudah
              ditentukan dapat diikuti agar tidak menimbulkan polemik baru," kata Angga.

              Berdasarkan berita KONTAN sebelumnya, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022
              sudah berdasarkan formula yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun
              2021 tentang Pengupahan. Beleid tersebut merupakan aturan turunan UU nomor 11 tahun 2020
              tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law Cipta Kerja.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI  dan  Jamsos)
              Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Indah Anggoro Putri mengatakan, persentase kenaikan
              UMP 2022 tersebut merupakan rata-rata semua provinsi. Bukan berarti bahwa semua provinsi
              akan mengalami kenaikan UMP 2022 sebesar 1,09 %.

              Dengan adanya keluarnya rata-rata upah minimum tersebut, para Gubernur diharapkan harus
              sudah menetapkan UMP tahun 2022 paling lambat pada 21 November 2021. Serta penetapan
              upah minimum Kabupaten/Kota tahun 2022 paling lambat pada 30 November 2021.




























                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66