Page 300 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 300
BOS BPJAMSOSTEK: TREN KLAIM JAMINAN HARI TUA MENURUN
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan, rata-rata tren klaim
Jaminan Hari Tua (JHT) menurun, baik dari segi nominal maupun jumlah klaim JHT. Pada
Desember 2020 total klaim JHT mencapai 2,5 juta, sementara posisi September 2021 yang
mengajukan klaim JHT hanya 1,7 juta peserta.
"Jadi kalau secara rata-rata yang melakukan klaim bulan itu mengalami penurunan jadi sedikit
penurunan, mungkin ini kabar baiknya. secara nominal juga turun dan secara jumlah klaim juga
menurun," kata Anggoro dalam RDP dengan Komisi IX, Senin (15/11).
Adapun rasio klaim selama masa pandemi September 2020 hingga September 2021 tertinggi
70,01 persen, sedangkan terendah 59,97 persen. "Kalau di posisi terakhir di September total
iuran yang kita terima adalah Rp 37 triliun dan nominal klaim yang dibayarkan adalah Rp 26
triliun," ujarnya.
Lebih lanjut, Anggoro menjelaskan, untuk ukuran keberhasilan klaim JHT periode Januari hingga
September 2021 mengalami peningkatan hingga 78 persen. Hal itu dikarenakan, ada beberapa
bisnis proses yang BPJS perbaiki simplifikasi persyaratan dokumennya.
"Sehingga peserta lebih mudah mengajukan klaim dan tingkat keakurasian lebih tinggi sehingga
sekarang 78 persen keberhasilan program di JHT," imbuhnya.
Biasanya orang yang mengajukan klaim JHT dikarenakan dua hal yakni, pengunduran diri dan
PHK. Namun, tahun ini penyebab klaim JHT karena pengunduran diri mengalami penurunan dari
sebelumnya tahun 2020 1,7 juta orang kini menjadi 933 ribu orang. Sementara alasan
mengajukan klaim JHT karena PHK masih sama jumlahnya dikisaran 674 ribu orang.
Dilihat dari profil peserta klaim JHT, berdasarkan nominal sampai saat ini dominasi saldo yang
di klaim itu adalah dibawah Rp 10 juta atau 75 persen, dan 40 persen di antaranya saldo di
bawah Rp 5 juta.
"Lalu kalau kita dari sisi umur dominasi klaim itu 46 persen usia dibawah 30 tahun. Artinya
mereka adalah orang-orang atau generasi yang produktif yang mengajukan klaim," ujarnya.
Dia sangat menyayangkan karena banyak usia muda yang sudah mengklaim program JHT.
Sehingga Pekerja nantinya tidak bisa menikmati hari tua, karena baru bekerja 1-2 tahun sudah
diambil JHT-nya.
"Pada saat ini Pengambilan klaim JHT bisa dilakukan dalam 1 bulan, sehingga kami melihat
program JHT ini belum dapat dinikmati pekerja pada hari tua nanti, karena pada saat baru
pekerja setahun atau dua tahun sudah diambil," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia Sumber: Liputan6.com [azz].
299