Page 39 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 39

Ringkasan

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan kebijakan upah minimum provinsi (UMP)
              harus menjamin kesejahteraan pekerja. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial (PHI)
              dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri menyatakan, Peraturan Pemerintah
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan mengamanatkan bahwa kebijakan penetapan upah
              minimum merupakan salah satu program strategis nasional.



              KEBIJAKAN UMP JAMIN KESEJAHTERAAN PEKERJA

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan kebijakan upah minimum provinsi (UMP)
              harus menjamin kesejahteraan pekerja. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial (PHI)
              dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri menyatakan, Peraturan Pemerintah
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan mengamanatkan bahwa kebijakan penetapan upah
              minimum merupakan salah satu program strategis nasional.

              "Pemerintah  peduli  terhadap  kepentingan  pekerja  atau  buruh  dan  pengusaha  serta
              keberlangsungan  berusaha,"  kata  Putri,  Senin,  15  November.  Upah  minimum,  kata  dia,
              dimaksudkan sebagai perlindungan kepada pekerja atau buruh dengan masa kerja kurang dari
              satu tahun agar upahnya tidak dibayar terlalu rendah.

              "Selain itu, kebijakan ini ditujukan sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan dan
              mendorong kemajuan ekonomi Indonesia," ujarnya

              Putri menjelaskan, PP Nomor 36 Tahun 2021 hanya berdasarkan wilayah, yaitu Upah Minimum
              Provinsi  (UMP)  dan  Upah  Minimum  Kabupaten  atau  Kota  (UMK).  PP  35/2021  tidak
              mengamanatkan Upah Minimum Berdasarkan Sektor.
              "Namun, bagi upah minimum sektor yang ditetapkan sebelum 20 November 2020 dan masih
              berlaku,  maka  dapat  dilanjutkan  upah  minumum  sektoral  tersebut  selama  upah  minimum
              sektoral (UMS) tersebut nilainya masih lebih tinggi dibandingkan dari UMP atau UMK di wilayah
              tersebut dengan demikian seluru pihak harus tetap patuh dengan pelaksaan UMS selama masih
              berlaku." terangnya.

              Direktur Hubungan Kerja dan Pengupahan Kemnaker Dinar Titus Jogaswitani menambahkan,
              semangat  dari  formula  Upah  Minimum  berdasarkan  PP  No.  36  Tahun  2021  adalah  untuk
              mengurangi kesenjangan upah minimum, sehingga terwujud keadilan antar wilayah. "Keadilan
              antar wilayah tersebut dicapai melalui pendekatan rata-rata konsumsi rumah tangga di masing-
              masing wilayah," ujar Dinar.

              Selain  itu,  kata  Dinar,  penetapan  upah  minimum  tersebut  juga  ditujukan  untuk  mencapai
              kesejahteraan pekerja atau buruh dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan dan
              kondisi  nasional.  Hal  tersebut  dilakukan  melalui  penggunaan  data-data  ekonomi  dan
              ketenagakerjaan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).

              Menurutnya, BPS sebagai satu-satunya wali data nasional merupakan lembaga yang independen
              dan kompeten dalam hal penyediaan data-data makro yang dibutuhkan oleh seluruh pihak yang
              berkepentingan.  "BPS  tidak  melakukan  kegiatan  pengumpulan  data  yang  secara  khusus
              ditujukan untuk penghitungan upah minimum," ucapnya.

              Data yang disediakan oleh BPS yang dipergunakan dalam perhitungan upah minimum sudah
              lama dikumpulkan oleh BPS sebelum disahkannya PP No. 36 Tahun 2021. (der/fin/rdi)



                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44