Page 55 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 55

2026 JAMSOSTEK SASAR CAKUPAN KEPESERTAAN AKTIF 65%

              Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menargetkan cakupan
              kepesertaan aktif sebesar 65% pada 2026 dari potensi eligible sebanyak 93,86 juta pekerja.
              Sementara itu, peserta aktif sampai dengan tahun ini sebanyak 30,6 juta.

              Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo menyatakan, target cakupan kepesertaan BP
              Jamsostek dengan Kementerian PPN/Bappenas sedikit berbeda. Dalam Rencana Pembangunan
              Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Bappenas merencanakan penetrasi kepesertaan aktif tahun
              2024 sebesar 52%.

              "Kami sebagai manajemen baru mencoba mencanangkan sampai dengan tahun 2026 menjadi
              65%,  artinya dua  kali  lipat  dari  tahun ini.  Ini  yang  kami  canangkan  bisa  tercapai,  jadi kami
              mencanangkannya bukan 70% tapi 65% di rencana kerja kami," kata Anggoro dalam Rapat
              Dengar  Pendapat  (RDP)  Komisi  XI  DPR  RI  dengan  BP  Jamsostek  dan  Kementerian
              Ketenagakerjaan, Senin (15/11).
              Anggoro  menyampaikan,  tantangan  utama  untuk  terus  menambah  kepesertaan  aktif  adalah
              sosialisasi dan literasi. Masyarakat seharusnya sadar jaminan sosial merupakan hak konstitusi
              setiap warga negara, bukan memandang jaminan sosial sebagai beban keuangan.

              Hal itu tercermin dari data peserta aktif segmen penerima upah yang setidaknya telah mencakup
              20,44 juta orang atau 49% dari potensi eligible sebanyak 42,02 juta orang. Segmen itu dianggap
              sudah memiliki literasi baik meskipun meskipun banyak juga yang dipaksa menjadi peserta oleh
              pemberi kerja. Sementara baru sebanyak 3,04

              juta peserta aktif dari segmen pekerja informal. Jumlah itu bahkan baru mencakup 7% dari
              potensi eligible sebanyak 43,64 juta pekerja.

              Persentase yang lebih baik dicatatkan segmen jasa konstruksi yakni 87% atau sebanyak 7,16
              juta dari potensi 8,19 juta. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada sebanyak 93,86 juta pekerja
              yang berpotensi memiliki jaminan sosial dari BP Jamsostek. Namun demikian, sejumlah inisiatif
              dan  langkah  yang  kini  telah  berjalan  berhasil  mendongkrak  jumlah  kepesertaan  aktif  BP
              Jamsostek.

              "Per posisi Oktober 2021, jumlah peserta aktif mencapai 30,6 juta. Jadi kalau kami lihat Maret
              2021 ada 27,7 juta, maka saat ini sudah bergerak naik kembali di atas 30 juta. Karena seperti
              yang kita ketahui, Desember 2019 itu ada 34 juta, lalu Desember 2020 ada 29 juta," papar
              Anggoro.

              Jamsostek Mobile

              Dia menuturkan, salah satu penetrasi kepesertaan dilakukan dengan pengembangan Jamsostek
              Mobile. Di antaranya dengan melihat bonus demografi yang sebagian besar merupakan generasi
              Y  lekat  dengan  penggunaan  handphone.  Sehingga  perlu  bagi  BP  Jamsostek  untuk
              mempermudah pelayanan di Jamsostek Mobile, baik dalam aspek pendaftaran dan pembayaran
              iuran maupun klaim.

              "Mereka mendaftar cukup mudah seperti halnya di perbankan, cukup biometrik wajah, scan KTP
              agar terhubung dengan data Dukcapil. Lalu juga terhubung dengan Grab, Gojek, Tokopedia,
              Shopee untuk mereka bisa bayar. Jadi tidak lagi mereka membayar ke ATM, Indomaret, atau
              Alfamart  karena  itu  membuat  mereka  sulit.  Ini  yang  ditempuh  selain,  tentunya  kemudahan
              proses bisnisnya," ujar Anggoro.




                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60