Page 52 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 52

SIMAK! 6 FAKTA UPAH MINIMUM 2022: RATA-RATA CUMA NAIK 1,09%

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  memastikan  bahwa  upah  minimum  2022  akan
              mengalami penyesuaian. Penetapannya akan dilakukan oleh gubernur dengan tim penghitungan
              upah daerah.

              Hal itu dilakukan berdasarkan formula pada Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Cipta Kerja dan peraturan turunnya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan digunakan untuk penetapan UMK 2022.

              Berikut fakta-faktanya: Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga Kerja, Indah Anggoro Putri, membeberkan hasil perhitungan penyesuaian nilai UMP dan
              UMK 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan perhitungan BPS, rata-
              rata penyesuaian UMP 2022 senilai 1,09%.

              "Data Statistik Upah Minimum secara umum ya, rata-rata penyesuaian upah minimum 1,09%.
              Saya tidak bilang bahwa ini upah minimum provinsi 2022, ini rata-rata penyesuaian provinsi,"
              katanya dalam Seminar Terbuka Proses Penetapan Upah Minimum 2022 secara virtual, Senin
              (15/11/2021).

              Namun, jumlah 1,09% itu bukan berarti semua Provinsi akan naik dengan nilai itu. "Saya bilang
              tergantung nanti Gubernur yang menetapkan. Bukan berarti semua provinsi naik 1,09%. Hati-
              hati ya memahaminya," jelas dia.

              Dalam hasil perhitungan penyesuaian nilai UMP dan UMK 2022 berdasarkan data Badan Pusat
              Statistik (BPS), mengungkap UMP DKI Jakarta akan menjadi UMP tertinggi. Sedangkan terendah
              akan di Jawa Tengah.

              "Dalam Data Statistik Upah Minimum secara umum ya, upah minimum terendah akan terjadi di
              Jawa  Tengah  Rp  1.813.011  dan  upah  minimum  tertinggi  akan  terjadi  di  DKI  Jakarta  Rp
              4.453.724. Rata-rata penyesuaian upah minimum 1,09%," paparnya.

              Kemudian, diumumkan juga ada 4 Provinsi yang tidak akan mengalami kenaikan upah minimum
              di 2022. Hal itu karena nilai UM tahun 2021 keempat Provinsi itu lebih tinggi dari Batas Atas
              upah minimum. Sehingga UM tahun 2022 ditetapkan nilainya sama dengan upah minimum 2021.

              "Keempat provinsi itu, Sumatera Selatan Rp 3.144.446, Sulawesi Utara Rp 3.310.723, Sulawesi
              Selatan Rp 3.165.876, dan Sulawesi Barat Rp 2.678.863," jelas dia.
              Kemnaker menegaskan perusahaan harus mematuhi aturan penetapan upah minimum 2022,
              yang akan ditetapkan oleh masing-masing Gubernur. Jika perusahaan tidak taat aturan tersebut,
              perusahaan yang memberikan upah di bawah upah minimum 2022 akan diberikan sanksi pidana.

              "Bagi perusahaan yang membayar upah di bawah upah minimum akan dikenakan sanksi pidana.
              Maka tadi saya bilang hati-hati. Harus taat hukum!" tegas Putri.

              Perusahaan juga tidak diperbolehkan menunda pelaksanaan upah minimum tahun 2022.

              5.  Pandemi  Bukan  Alasan  Tak  Naikan  UMP  Putri  juga  mengingatkan  agar  perusahaan  tidak
              menggunakan pandemi COVID-19 sebagai alasan untuk tidak taat aturan.

              "Perusahaan harus betul-betul menerapkan! Jangan beralasan atau berdalih karena masih di
              masa  kebangkitan  atau  pemulihan  pandemi  COVID-19  lalu  jadi  tidak  taat  penetapan  upah
              minimum. Hati-hati ini!," jelasnya.




                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57