Page 79 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 79
Judul Naik Tipis Upah Minimum
Nama Media koran.tempo.co
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/469571/kenaikan-
upah-minimum-tahun-2022-tidak-signifikan?
Jurnalis GHOIDA RAHMAH
Tanggal 2021-11-16 00:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Indah Anggoro Putri (Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker) Untuk keputusan penetapan
akhir ada di gubernur
negative - Adi Mahfudz (Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional) Kami selalu menyarankan,
kalau pengusaha itu mampu, tidak ada alasan untuk tidak taat. Tapi, jika cash flow tidak
memungkinkan, kami meminta hal ini dibicarakan dengan serikat pekerja masing-masing
negative - Adi Mahfudz (Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional) Misalnya dalam dua tahun
berturut-turut perusahaan ini merugi. Ini harus didiskusikan lebih dulu antara pengusaha dan
serikat pekerja, lalu kesepakatannya dilaporkan ke pemerintah.
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Angka 1,09 persen itu sama saja seperti
tidak naik gaji
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Itu sudah mempertimbangkan kondisi riil
masyarakat, termasuk memperhitungkan kenaikan upah tahun ini
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Dalam diskusi awal, seharusnya kenaikan
upah sebesar 20 persen.
Ringkasan
Pemerintah segera menetapkan kenaikan upah minimum provinsi pada 2022 yang rata-rata
sebesar 1,09 persen. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri, mengatakan angka tersebut
dihitung menggunakan formulasi baru yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 36
Tahun 2021 tentang Pengupahan.
78