Page 96 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 96

Ringkasan

              Posisi  peserta  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  (Jamsostek)  disektor  pekerja  non  ASN  baru
              mencapai 3.050.746 orang yang terdaftar atau 22,31%. Di mana potensi peserta non ASN secara
              keseluruhan  ialah  13,6  juta  orang.  Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan  (BP  Jamsostek)
              Anggoro Eko Cahyo mengatakan, untuk peserta non ASN di Kecamatan penetrasi sudah cukup
              besar yaitu 99,7% atau 204.578 peserta.



              PESERTA AKTIF NON ASN DI BP JAMSOSTEK BARU 22,31%

              Posisi  peserta  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  (Jamsostek)  disektor  pekerja  non  ASN  baru
              mencapai 3.050.746 orang yang terdaftar atau 22,31%. Di mana potensi peserta non ASN secara
              keseluruhan ialah 13,6 juta orang.
              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Anggoro Eko Cahyo mengatakan, untuk
              peserta non ASN di Kecamatan penetrasi sudah cukup besar yaitu 99,7% atau 204.578 peserta.

              "Yang potensinya masih besar yang bisa kita garap adalah di RT/RW yang potensinya 9 juta
              namun yang terdaftar baru 160.000, sehingga inilah yang memang juga kita bahas bersama
              pemerintah daerah untuk bisa menganggarkan untuk RT dan RW karena potensi masih cukup
              besar dan penetrasinya masih sangat rendah," kata Anggoro dalam RDP bersama Komisi IX DPR
              RI, Senin (15/11).
              Potensi  kepesertaan  non  ASN  sebesar  13,6  juta  terdiri  dari  non  ASN  di  tingkat
              Kementerian/Lembaga,  Provinsi,  kabupaten/kota,  kecamatan,  kelurahan/desa,  dan  tingkat
              RT/RW.

              Untuk non ASN di Kementerian/Lembaga terdapat potensi 350.000 peserta, di mana realisasi
              baru 103.942 atau 29,6%. Di tingkat Provinsi potensinya 345.933 peserta dan realisasinya baru
              6,8%. Tingkat kabupaten atau kota terdapat potensi peserta BP Jamsostek sebesar 2,5 juta
              hingga kini realisasinya sudah 61,9%.

              Kemudian  ditingkat  kecamatan  dari  potensi  peserta  205.000  realisasinya  sudah  99,7%  dan
              tingkat  kelurahan  atau  Desa  terdapat  potensi  1,2  juta  peserta  namun  realisasi  baru  63,7%.
              Potensi kepesertaan besar ada ditingkat RT/RW yaitu 9 juta dengan realisasinya baru 1,78%.

              Untuk mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pemerintah telah mengeluarkan Instruksi
              Presiden  (Inpres)  Nomor  2  Tahun  2021  tentang  Optimalisasi  Pelaksanaan  Program  Jaminan
              Sosial Ketenagakerjaan.

              Anggoro  menjelaskan  dalam  Instruksi  Presiden  (Inpres)  No  2/2021  mengenai  optimalisasi
              pelaksanaan  program  jaminan  sosial  Ketenagakerjaan,  menginstruksikan  kepada  24
              kementerian/lembaga, 34 gubernur dan 514 bupati dan walikota untuk menyesuaikan regulasi
              dan alokasi anggaran untuk jaminan sosial tenaga kerja.

              Selain  itu,  diinstruksikan  untuk  meningkatkan  coverage  peserta  termasuk  non  ASN.  Ketiga,
              mendukung perlindungan pekerja di bawah tupoksi Kementerian/Lembaga dan Pemda seperti
              untuk KUR, perlindungan petani dan nelayan, pekerja sosial dan lainnya.

              Terakhir Inpres tersebut mengamanatkan untuk menyesuaikan perizinan serta integrasi data.

              Sejak  Inpres  terbit  tanggal  25  Maret  lalu,  sudah  dilakukan  rapat  koordinasi  tingkat  menteri
              dengan BP Jamsostek. Kemudian dilanjutkan dengan courtesy kepada kementerian/lembaga,
              gubernur, bupati dan walikota.

                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101