Page 92 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 92

pembangunan  ketenagakerjaan  secara  komposit  uang  mencakup  sembilan  indikator  utama
              pembangunan ketenagakerjaan.
              "Indikator  ini  merujuk  pada  UU  Nomor  13  Tahun  2003  dan  telah  diintegrasikan  dengan
              komponen SDGs (Sustainable Development Goals) di bidang ketenagakerjaan, khususnya pada
              agenda  pertumbuhan  ekonomi  dan  pekerjaan  yang  layak,"  ujar  Ida  Fauziyah  dalam  Raker
              dengan Komisi IX DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/11/2021).

              SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk
              Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.

              Dengan mengintegrasikan SDGs ke dalam IPK, kata Ida Fauziyah, maka hasil pengukuran IPK
              dapat digunakan juga untuk pencapaian SDGs. Sembilan indikator utama IPK tersebut yakni
              pertama, perencanaan tenaga kerja tahun 2019 sebesar 8,17 persen, dan meningkat pada tahun
              2020 menjadi 8,63 persen. Kedua, penduduk dan tenaga kerja pada 2019 sebesar 6,29 persen
              menaik jadi 6,68 persen. Ketiga, kesempatan kerja dari 10 persen di tahun 2019 menjadi 10,3
              persen di taun 2020.

              Keempat,  IPK  pelatihan  dan  kompetensi  kerja  di  tahun  2019  sebesar  8,1  persen  meningkat
              menjadi 10,26 persen. Kelima, produktivitas tenaga kerja menaik dari 4,33 persen menjadi 5,08
              persen. Keenam, hubungan industrial tahun 2019 sebesar 3,52 persen menjadi 3,63 persen.
              Ketujuh, kondisi lingkungan kerja sebesar 3,34 persen di tahun 2019 menjadi 5,24 persen di
              tahun 2020. Pengupahan dan kesejahteraan pekerja tahun 2019 sebesar 8,88 persen, turun
              menjadi 8,59 persen dan IPK jaminan sosial tenaga kerja sebesar 8,44 persen di tahun 2019
              menjadi 9,51 persen di tahun 2020.

              "Tujuan  pembangunan  ketenagakerjaan  berdasarkan  UU  13  Tahun  2003  adalah
              memberdayakan  dan  mendayagunakan  tenaga  kerja  secara  optimal  dan  manusiawi,
              mewujudkan  pemerataan  kesempatan  kerja  dan  penyediaan  tenaga  kerja  sesuai  kebutuhan
              pembangunan  nasional  dan  daerah,  memberikan  perlindungan  kepada  tenaga  kerja  dalam
              mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya,"
              kata Ida Fauziyah.

              Dalam  kesempatan  tersebut,  Ida  memaparkan  lima  tujuan  pengukuran  IPK.  Pertama  yaitu
              mengetahui hasil pembangunan ketenagakerjaan, secara keseluruhan maupun program di setiap
              daerah.  Kedua,  menyusun  peta  pembangunan  ketenagakerjaan.  Ketiga,  bahan  evaluasi  dan
              penyusunan kebijakan dan program pembangunan ketenagakerjaan. Keempat, dasar pembinaan
              pembangunan  ketenagakerjaan  di  daerah.  Kelima,  dasar  pengusulan program  pembangunan
              ketenagakerjaan.






















                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97