Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 42
negative - Refly Harun (Pakar Hukum Tata Negara) Tapi kok kinerjanya merasa tidak efektif?
Ya karena satu hal, presiden Jokowi tidak mempraktekkan sistem presidensial
positive - Refly Harun (Pakar Hukum Tata Negara) Tapi terlihat pada periode kedua ini presiden
Jokowi kok malah tambah didekte oleh partai-partai pendukungnya, padahal di periode pertama
jauh lebih baik
Ringkasan
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, Presiden Jokowi
sedang menyorot sejumlah menteri yang tak bekerja secara maksimal di masa krisis akibat
pandemi Covid-19 ini Ya jika merujuk dari pidato Jokowi , ada 4 Menteri yang berpotensi
dicopot saat reshuffle nanti.
DERETAN MENTERI YANG BERPOTENSI DIRESHUFFLE JOKOWI, KOMARUDDIN
SEBUT SOSOK PENCIPTA KONTROVERSI
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, Presiden Jokowi
sedang menyorot sejumlah menteri yang tak bekerja secara maksimal di masa krisis akibat
pandemi Covid-19 ini Ya jika merujuk dari pidato Jokowi , ada 4 Menteri yang berpotensi
dicopot saat reshuffle nanti.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa jengkelnya terkait kinerja para menteri
yang masih menganggap situasi saat ini dalam keadaan normal-normal saja Diketahui, Jokowi
geram lantaran kinerja para Menteri dinilai biasa saja di masa pandemi Virus Corona atau covid-
19.
Jokowi seperti membuka opsi untuk membubarkan lembaga maupun melakukan reshuffle
kabinet jika kinerja menteri tak sesuai apa yang diharapkannya. Menurut Ujang, sejumlah
menteri yang disinggung yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus, Menteri Sosial Juliari
Batubara, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly dan
sederet menteri dibidang ekonomi.
"(Peluang di Reshuffle,re) Menkes, Mensos, Menaker, Menkumham, dan menteri tim ekonomi,"
kata Ujang.
Ujang menguraikan pandangannya terkiat sejumlah menteri itu yang berpeluang di reshuffle.
Menkes Terawan, kata Ujang, dinilai tak menjalankan istruksi Jokowi soal belanja anggaran
Kemenkes. Bahkan, Jokowi menyebut bahwa belanja sektor kesehatan baru 1,53 persen dari
Rp 75 triliun.
Ujang mengatakan, Mensos Juliari tak bisa mengendalikan pendistribusian bantuan sosial
(bansos) Presiden kepada masyarakat. Lalu, Menaker Ida Fauziah yang tak bisa mengendalikan
pemutusan hubungan kerja (PHK). Menkumham Yasonna yang terus menimbulkan kontroversi
di masyarakat.
"(Yasonna,red) Sudah tahu sendiri banyak kontroversi. Tapi masih aman karena partai," ucap
Ujang.
Sedangkan, tim menteri ekonomi di kabinet dinilai tak siap menghadapi krisis akibat pandemi
ini.
"Tim menteri ekonomi itu kan tak siap dalam menghadapi Corona. Akhirnya kedodoran,"
jelasnya.
41