Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 61

4.000 LEBIH PEKERJA DI JAMBI TERDAMPAK COVID-19, PERUSAHAAN KAYU
              PALING PARAH

              TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Selama masa pandemi  Covid-19  hingga kini, Dinas Tenaga Kerja
              dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Provinsi    Jambi    menerima  4.710    pekerja    dari  159
              perusahaan yang terdampak  Covid-19  .

              Kepala  Bidang  Pembinaan,  Pengawasan,  Ketenagakerjaan,  dan  Hubungan  Industrial
              Disnakertrans Provinsi  Jambi  , Dedy Ardiansyah menjelaskan, laporan yang diterimanya terkait
              pekerja  yang dirumahkan dan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Rinciannya, yang dirumahkan sebanyak 4.582 orang dari 130 perusahaan dan di-PHK ada 128
              orang dari 29 perusahaan," katanya, saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (29/6/2020).

              Dedy menyampaikan, Provinsi Jambi diklasifikasikan pada tiga wilayah. Wilayah I yang meliputi
              Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung
              Timur,  menjadi  asal  daerah  pelaporan  terbanyak  dengan  133  perusahaan  yang  melaporkan
              4.196 pekerjanya.

              Perusahaan terbanyak yang melaporkan status  pekerja  nya, ada di Kota  Jambi  , dengan 119
              perusahaan dan 1.946  pekerja  . Namun jumlah  pekerja  yang dilaporkan mengalami dampak
              Covid-19    justru  berasal  dari  Kabupaten  Muarojambi,  sebanyak  2.108    pekerja    dari  4
              perusahaan.

              Sementara itu, di Wilayah II yang meliputi Kabupaten Sarolangun, Merangin, Tebo, dan Bungo,
              ada  499    pekerja    yang  dilaporkan  mengalami  dampak  dari  pandemi    Covid-19    dari  18
              perusahaan. Sedangkan di Wilayah III yang meliputi Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh,
              ada 15  pekerja  yang dilaporkan terkena dampak dari 8 perusahaan.

              Dia  menjelaskan,  dari  jumlah  tersebut,    pekerja    yang  dirumahkan  paling  banyak  dari
              Muarojambi sebanyak 2.031  pekerja  dari 2 perusahaan, diikuti Kota  Jambi  sebanyak 1.916
              pekerja    dari  101  perusahaan,  dan  Kabupaten  Sarolangun  sebanyak  322    pekerja    dari  6
              perusahaan.

              Sementara,  untuk    pekerja    yang  di-PHK,  terbanyak  tercatat  dari  Muarojambi  sebanyak  77
              pekerja  dari 2 perusahaan, Kota  Jambi  30  pekerja  dari 18 perusahaan, dan Merangin 9
              pekerja  dari 2 perusahaan.

              Perusahaan Kayu Paling Terdampak  Berdasarkan laporan yang diterima Disnakertrans Provinsi
              Jambi  , perusahaan paling terdampak adalah  perusahaan kayu  . Hal itu disimpulkannya dari
              data perusahaan di Muarojambi yang merumahkan dan mem-PHK  pekerja  nya. Ada lebih dari
              2.000  pekerja  yang dirumahkan dari sebuah  perusahaan kayu  yang berlokasi di Muarojambi.

              Selain  perusahaan kayu  , bisnis perhotelan juga tercatat banyak merumahkan dan mem-PHK
              karyawan, diikuti jasa keuangan, dan perusahaan perkebunan seperti karet.

              "Tapi yang perkebunan khususnya karet agak lebih stabil, apa lagi yang ekspor ke Jepang.
              Karena  Jepang  kan,  tidak  menerapkan  lockdown,  jadi  barang-barang  masih  bisa  masuk,"
              jelasnya.
              Dedy  melanjutkan,  sejauh  ini  perusahaan  yang  merumahkan  karyawannya  tetap  masih
              membayar upah, meski tidak penuh. Hal itu merujuk pada Undang-undang nomor 13 tahun
              2003 tentang Ketenagakerjaan dan PP 78 tahuh 2015 tentang pengupahan. Adapun upah yang
              disyaratkan, kata dia, tidak boleh dipotong lebih dari 50 persen.




                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66