Page 13 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2021
P. 13
Menurut saya situasi yang seperti ini kuncinya satu. Kita harus membangun komunikasi yang
baik keduanya. Tidak bisa kita salah satu saja. Jadi spirit hadirnya pemerintah, negara, memang
betul-betul dalam rangka menjalankan tugas-tugas kami. Terutama mengawal sektor
ketenagakerjaan agar tidak betul-betul terhempas di dalam masa-masa sulit pandemi covid 19.
Teknologi semakin terasa manfaatnya saat pandemi. Apakah kondisi ini juga membuat terjadi
perubahan minat pencari kerja yang tertarik di bidang digital?
Saya akan bicara tentang komposisi demografi. Kalau kita lihat dari hasil sensus penduduk 2020,
dari sisi komposisi demografi ini kan kita betul-betul ada di dalam situasi menguntungkan. Karena
usia produktif sangat pesat, bahkan didominasi angkatan kerja milenial. Mereka kan yang lahir
sampai tahun 2000, berarti baru 21 tahun. Atau sampai 35 tahun. Mereka kebanyakan memiliki
tingkat pendidikan lebih tinggi dibanding angkatan kerja generasi sebelumnya. Baik generasi X
ke generasi baby boomers. Ini memang karakteristik pencari kerja yang kami lihat. Maka banyak
di antara mereka kerja yang basisnya kebanyakan basis digital. Jadi kami melihat ini angkatan
anak milenial ingin melakukan pekerjaan yang hampir semuanya menggunakan teknologi
informasi.
Memang mereka karena tingkat pendidikannya lebih tinggi mereka memiliki tingkat adaptasi
yang lebih cepat terutama untuk menggunakan berbagai instrumen gadget yang diperlukan
terutama IT. Oleh karena itu banyak aturan yang harus kita sesuaikan. Kalau dulu orang bekerja
kan gaji perbulan. Nah sekarang itu banyak per argo kan. Yang gaji per jam, per hari.
Ada fenomena juga yang kami lihat, satu orang bisa mengerjakan pekerjaan dalam satu waktu.
Misalnya konsultan, konsultan terkait misalnya adalah konsultan IT. Bisa mendapatkan pekerjaan
dari perusahaan A, perusahaan B, kementerian A, kementerian B, Kementerian C dan seterusnya.
Ini fenomena cukup banyak. Akhirnya kami pun melihat ada semacam trend pergeseran yang
namanya jenis pekerjaan.
Ini akan berlangsung pada masa-masa mungkin 2030-2035. Karena banyak pekerjaan-pekerjaan
yang basisnya manual akan tergantikan IT. Dan teman-teman sebetulnya sudah memiliki modal
karena Pendidikan mereka lebih baik. Hanya saja, berdasarkan studi yang dilakukan oleh
Kemnaker, mengatakan kelemahan dari anak-anak muda ini cepat bosan.
Perubahan yang kami lakukan pertama ya, Kemnaker melihat dari sisi hulunya ya, dari kebijakan
sampai kepada persiapan keterampilannya. Dari sisi kebijakan, penyiapan undang-undang
ketenagakerjaan. Kemudian dari sisi penyiapan kompetensi melalui keterampilan, kita juga
melakukan perubahan. Transformasi balai-balai latihan kerja kita yang lebih menyesuaikan
dengan tuntutan. Terutama dalam pekerjaan-pekerjaan masa depan atau future job yang
memang di situ akan kita hadapi.
Ada satu lagi, ini kan 25 persen angkatan kerja milenial. Kami mencoba menawarkan yang
namanya talenta-talenta muda ini memiliki program yang namanya talent-up bantu kerja yang
ada di Kemnaker. Ini kita siapkan untuk para anak-anak muda, talenta-talenta muda, bisa
mendapatkan ruang agar dia bisa berekspresi. Di dalam balik kerja yang kita miliki ada yang
namanya talent corner, di situ tempat di mana anak muda memikirkan bagaimana inkubasi bisnis
terus kemudian merancang-rancang usaha.
Tahun 2021 ekonomi mulai membaik dan aturan mulai dilonggarkan. Bagaimana pemulihan di
sektor ketenagakerjaan?
Sektor yang menurut saya yang cukup terdampak serius kan pariwisata. Hotel, restoran, kafe.
Ini sangat berdampak. Karena pariwisata betul-betul direm, hunian turun. Ketika hunian turun
di sebelahnya multiplier efek yang ditimbulkan banyak. Nah alhamdulilah sekarang sudah mulai
12