Page 109 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 109

lain:  a. Pelindungan WNi merupakan salah 1 dari 4 pilar Kementerian Luar Negeri. Pelindungan
              ini  dilakukan  melalui  (i)  bantuan  penanganan  kasus,  (2)  penguatan  kelembagaan,  dan  (3)
              diplomasi.

              b. 4 (empat) contoh kesungguhan Kemlu sebagai first responder dalam melindungi ABK, yaitu
              (i) Seafarer Corner di Cape Town, (ii) Portal Peduli dan Safe Travel, (iii) Bimbingan Teknis &
              Pelatihan Penanganan Kasus, (iv) Perwakilan RI yang berfungsi sebagai first responder dalam
              melakukan pencegahan, deteksi dini dan respon cepat.
              c. Kementerian Luar Negeri siap menghubungkan database pelindungan ABK dengan database
              perekrutran  dan  penempatan  ABK  Indonesia  di  kapal  ikan  asing  yang  dimiliki  oleh
              Kementerian/Lembaga terkait.

              d. Kementerian Luar Negeri menyetujui rekomendasi IOJI bahwa peraturan pelaksanaan UU
              Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia perlu segera diterbitkan,
              pembagian  kewenangan  perlu  diperjelas,  dan  integrasi  data  perlu  dilakukan    7.  Deputi
              Pelindungan  BP2MI,  Bapak  Anjar  Prihantoro  mengucapkan  apresiasi  atas  diluncurkannya
              rekomendasi  kebijakan  pelindungan  ABK  Indonesia  di  kapal  ikan  asing.  Beliau  juga
              menyampaikan  komitmen  BP2MI  yaitu:      a.  BP2MI  telah  memiliki  direktorat  khusus  yang
              menangani  pelindungan  Pekerja  Migran  laut  (sea-based)  yang  terpisah  dari  pekerja  migran
              darat (land-based).

              b.  BP2MI  merekomendasikan  PP  Nomor  5  tahun  2013  tentang  Tata  Cara  Penilaian  dan
              Penetapan Mitra Usaha dan Pengguna Perseorangan dapat digunakan dalam menilai pemberi
              kerja di luar negeri.

              8.  Chief  of  Mission  International  Organization  for  Migration  (IOM),  Mr  Louis  Hoffman,
              menyampaikan  hal-hal  sebagai  berikut:    a.  Komitmen  IOM  dalam  mendukung  pemerintah
              Indonesia  dilakukan  melalui:  (i)  bantuan  identifikasi  korban,  (ii)  penyediaan  tempat
              perlindungan, (iii) konsultasi hukum, (iv) dukungan medis, (v) pengembalian ke negara asal
              secara sukarela, dan (vi) reintegrasi sosial yang berkelanjutan.

              b.  Penguatan  pelindungan  ABK  direkomendasikan  melalui:  penguatan  point  of  entry  salah
              satunya  dengan  cara  meningkatkan  kemampuan  aparat  pemerintah  untuk  mengidentifikasi
              perbuatan  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang  (TPPO);      c.  Mr  Louis  Hoffman  menyetujui
              perlunya  ada  perbaikan  kerjasama  pada  tingkat  internasional,  salah  satunya  dengan
              menggunakan Global Compact for Migration PBB yang digagas sebagai alat diplomasi dalam
              mendorong pelindungan ABK di kapal ikan asing secara global.

              d. Mr Louis Hoffman mendukung perlunya perbaikan data dan teknologi yang saling terkait antar
              Kementerian dan Lembaga dalam upaya pelindungan ABK.

              9. Berdasarkan diskusi pada peluncuran ini, seluruh elemen Pemerintah memiliki optimisme dan
              antusiasme yang besar dalam membenahi tata kelola pelindungan ABK Indonesia di kapal ikan
              asing. Pemerintah juga setuju akan terus melakukan sinergi antar Kementerian/Lembaga sesuai
              tupoksinya dalam melindungi ABK. Optimisme dan komitmen sinergi ini perlu terus dijaga agar
              pembenahan tata kelola dapat segera dilakukan dengan segera.
              Indonesia Ocean Justice Initiative,  18 Juni 2020  Dr. Mas Achmad Santosa,SH.,LL.M  Chief
              Executive Officer   Pusat Informasi Corona  .

              Nasional  ABK  WNI  News2020 (c) PT Dynamo Media Network  Version 1.1.228.




                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114