Page 104 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 104

BP TAPERA, POTONGAN 3 PERSEN MASIH BISA DINEGO

              , JAKARTA - Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan
              Perumahan Rakyat (  Tapera  ) mendapat penolakan dari pelaku industri soal potongan 3 persen
              dari upah pekerja.

              Namun,  aturan  tersebut  ternyata  masih  terbuka  untuk  penyesuaian  dengan  kebutuhan
              masyarakat.

              Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Adang Sutara mengatakan
              bahwa saat ini Badan Pengelola Tapera mengatakan bahwa saat ini BP Tapera memang masih
              akan  berfokus  pada  pengelolaan  dana  dari  ASN  sebagai  lembaga  yang  bisa  dipercaya
              masyarakat.

              "Aturan  itu  belum  jelas,  memang  masih  jadi  PR  [pekerjaan  rumah]  beberapa  kementerian
              terkait.  Sekarang  BP  Tapera  siapkan  dulu  seluruh  alat  kelengkapan  beroperasinya,  dikawal
              apakah sesuai dengan tujuan UU [undang-undang] Tapera," ujarnya.

              Adapun,  harapannya  serikat  pekerja,  perusahaan,  dan  pegawai  swasta  tidak  perlu  terlebih
              dahulu panik akan potongan upah untuk iuran. Karena, masih ada waktu tujuh tahun untuk
              persiapan operasional Tapera kepada pegawai di luar PNS.
              "Artinya  Kementerian  Ketenagakerjaan  yang  diberi  amanat  untuk  menyiapkan  dasar
              perhitungan  simpanannya,  tidak  perlu  terburu  buru,  masih  punya  waktu  untuk
              mengkomunikasikan  dengan  pemangku  kepentingan  terkait,  misalnya  APINDO  dan  serikat
              pekerja," katanya.

              Sesuai dengan amanat PP Tapera, saat ini yang menjadi prooritas BP Tapera dan perlu segera
              diselesaikan pemerintah adalah pembentukan tim likuidasi untuk mengalihkan dana Taperum-
              PNS  ke  BP  Tapera,  pembentukan  regulasi  terkait  tata  cara  pengalihan  dana  Taperum-PNS,
              pembentukan regulasi terkait pengalihan dana FLPP ke Tapera, dan pembuatan regulasi terkait
              pencatatan/penetapan pegawai swasta pemanfaat dana FLPP dalam BP Tapera.

              "Sekarang secara paralel sedang dalam tahap pembahasan ditingkat staf," imbuhnya.

              Sebelumnya,  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Bidang  Properti  dan  Kawasan
              Ekonomi  Sanny  Iskandar  mengatakan  Apindo  menolak  Tapera  karena  struktur  iuaran
              perumahan sebetulnya sudah ditanggulangi oleh BP Jamsostek.

              Sanny  mengatakan  bahwa  melalui  iuran  BP  Jamsostek  bisa  difungsikan  bagi  permasalahan
              pembiayaan perumahan untuk karyawan yang belum memiliki rumah. Sementara di Tapera,
              peserta mandiri atau swasta masih harus menunggu giliran setelah Aparatur Sipil Negara, dan
              TNI/Polri.

              Adapun,  menurutnya  aturan  terkait  potongan  3  persen  dari  upah  belum  jelas  dan  masih
              membingungkan, terlebih karena beluma danya aturan teknis..













                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109