Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 53

DKI KESULITAN AWASI MOBILITAS PEKERJA

              KEPALA Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansah mengakui ada
              keterbatasan sumber daya manusia dalam mobilitas pekerja selama pembatasan sosial berskala
              besar  (PSBB)  transisi.  Hal  itu  bisa  menjadi  ancaman  penularan  covid-19  di  lingkungan
              perkantoran.

              "Pasukan kita ada 58 pengawas ditambah staf lain. Jumlah perusahaan di DKI ada 77 ribu lebih.
              Ada keterbatasan sumber daya manusia sehingga kita baru bisa melakukan pengawasan hanya
              di tempat kerja. Tetapi, mengawasi mobilitas orangnya itu, susah kita," kata Andri di Jakarta,
              kemarin.

              Perusahaan  di  DKI  harus  membatasi  50%  karyawan  dan  menerapkan  protokol  kesehatan
              selama PSBB transisi. Namun, mobilitas warga menuju dan pulang dari tempat kerja menjadi
              kekhawatiran  Disnaker  untuk  mengontrol  penekanan  penularan  covid-19  di  lingkungan
              perkantoran.

              Andri  pun  meminta  kerja  sama  warga  dan  pengelola  perusahaan  untuk  mawas  diri  dan
              kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan covid-19 itu. Menurut Andri. apabila ada pekerja
              yang  diketahui  terjangkit  virus  menular  itu,  pihak  perusahaan  harus  menyetop  operasional
              usaha mereka sementara.

              "Apabila satu orang saja diketemukan status PDP. apalagi positif, untuk sementara tidak boleh
              beroperasi. Kan rugi. Kami minta kepada warga untuk taat dan disiplin. Dengan begitu, hal yang
              sudah kita capai ini tidak semakin memburuk," pungkas Andri.

              Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio pun menilai kebijakan yang dikeluarkan Gubernur
              Anies  Baswedan  soal  pembatasan  jumlah  karyawan  yang  masuk  kerja  maksimal  50%  sulit
              diawasi.

              Aturan  itu  tertuang  dalam  Peraturan  Gubernur  Nomor  51/2020  tentang  Pelaksanaan
              Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan
              Produktif.  "Saya  dari  awal  sudah  bilang  itu  sebuah  hal  yang  sulit.  Perintah  gubernur  untuk
              antisipasi jumlah pekerja 50% itu bukan saja hadir di tempat kerjanya, tapi soal lalu lalang
              warga naik transportasi atau kendaraan pribadi," kata Agus.

              Sejak hari pertama aktivitas perkantoran di Jakarta kembali dibuka pada Senin (8/6), terjadi
              penumpukan calon penumpang di loket antrean stasiun-stasiun yang ada. Seperti di Stasiun
              Bogor. Pun dengan kepadatan lalu lintas oleh kendaraan bermotor dan mobil di banyak ruas
              jalan Ibu kota.

              Ia  menyarankan  agar  perusahaan  mengatur  jam  masuk  dan  keluar  di  luar  jam  sibuk  pada
              umumnya.

              Sementara  itu,  PT  Kereta  Commuter  Indonesia  masih  mengikuti  aturan  pembatasan  jumlah
              penumpang sejumlah 35%-40 % dari kapasitas untuk menjaga jarak aman (physical distancing)
              antar pengguna KRL. Penambahan batasan kapasitas untuk KRL Jabodetabek sebagai kereta
              api  perkotaan  mulai  8  Juni  2020  telah  diizinkan  dalam  Peraturan  Menteri  Perhubungan  No
              41/2020.

              "Namun, setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan demi memastikan terjaganya protokol
              kesehatan di dalam KRL Jabodetabek, untuk saat ini kami masih teruskan pembatasan kapasitas
              yang ada, yaitu 35%-40% atau sekitar 74 orang pada setiap kereta," kata Direktur Utama PT
              KCI Wiwik Widayanti. (Ins/Iam/Put/J-1)


                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58