Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 91
Selain itu, terdapat bendera Serikat Buruh Mandiri Federasi Serikat Buruh Militan atau SBM F
Sebumi, spanduk, hingga poster berisi tuntutan dan protes. Didepan gerbang masuk dijaga oleh
para petugas keamanan dan sekitar lokasi oleh kepolisian.
Koordinator mogok kerja , Aan Aminah mengatakan hari ini merupakan kedua menggelar
mogok kerja . Sejak pagi hari hingga kini mereka menanti perwakilan perusahaan dan Disnaker.
Namun tak kunjung hadir.
"Kami menunggu diterimanya negosiasi dari perusahaan dan minta didampingi oleh disnaker,
tetapi hari ini belum datang," ujar Aan, saat diwawancara Tribun di lokasi, Kota Bandung ,
Rabu (10/6/2020).
Menurutnya, pemasangan tenda didepan tersebut bertujuan sebagai tempat untuk
bersolidaritas. Serta menjaga dari potensi intimidasi terhadap kawan-kawan yang berada
didalam mogok kerja . Dia bilang bersama 210 orang tengah memperjuangkan hak-hak
mereka. Yakni, kekurangan upah saat Covid-19, THR dicicil, mendorong program pensiun, dan
mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.
"Karena banyak yang belasan tahun kerja disini belum terdaftar. Lalu ada yang meninggal hak
pesangonnya dikurangi dan dicicil sampai ada yang setahun," katanya.
Mereka meminta agar buruh -buruh yang telah mengalami pemutusan kerja dengan alasan
kontrak habis supaya dipekerjakan kembali lagi.
"Selain di PHK, kami juga digugat Rp.12 miliar. Dengan alasan perusahaan rugi dalam satu hari
tanggal 12 Mei kami ada protes untuk penuntutan THR tidak dicicil," ujarnya.
Dia menilai kebebasan berserikat pun direnggut. Terbukti terjadi intimidasi terhadap mereka.
Baik sebelum dan sesudah aksi.
"Kami menuntut seperti itu, bukan kami tidak tahu kondisi perusahaan. Bahkan saat libur ada
yang di pekerjakan. Kami tidak setujunya covid-19 ini dijadikan alat untuk melemahkan dan
memberikan upah sekecil mungkin kepada kami," katanya.
Hingga aksi mogok kerja ini diberitakan, Tribun Jabar belum dapat memperoleh konfirmasi
kepada pihak manajemen CV. Sandang Sari.
(Tribunjabar.id)
90