Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2019
P. 15

Title         PERMENAKER TENTANG OUTSOURCING HARUS DITINJAU KEMBALI
                Media Name    beritasatu.com
                Pub. Date     26 Agustus 2019
                              https://www.beritasatu.com/ekonomi/571575/permenaker-tentang-outsourci ng-harus-
                Page/URL
                              ditinjau-kembali
                Media Type    Pers Online
                Sentiment     Negative




               Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri telah menandatangai Peraturan Menteri
               Ketenagakerjaan (Permenker) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
               Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 Tentang
               Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan
               Lain, tanggal 1 Agustus 2019. Peraturan ini mulai berlaku sejak diundangkan yaitu
               tanggal 5 Agustus 2019.

               Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi), Timboel Siregar, Senin (26/8),
               mengatakan, setelah membaca Permenaker Nomor 11 Tahun 2019 ini, ia menilai,
               pemerintah dalam hal ini Kemnaker telah meliberalkan proses pengurusan izin
               perusahaan OS, yaitu dengan sangat mudah sekali, yang tidak ada lagi jangka
               waktu izin, menghapus persyaratan di Pasal 24, dsb.

               Dengan proses liberalisasi ini maka akan berdampak negatif terhadap proses
               pelaksanaan sistem kerja OS yaitu, pertama, akan muncul semakin banyak
               perusahaan OS yang tidak berkualitas sehingga terjadi persaingan tidak sehat di
               komunitas perusahaan OS. Dengan bermodalkan relasi dan modal dana ala
               kadarnya akan banyak muncul perusahaan OS yang tidak profesional sehingga
               mengganggu perusahaan OS yang memang benar-benar profesional.

               Kedua, dengan potensi munculnya perusahaan OS yang ala kadarnya tersebut maka
               perusahaan penyedia pekerjaan (user) akan berpotensi kena akibatnya akan digugat
               oleh pekerja OS karena ketidakpastian perusahaan OS yang menjadi mitranya.

               Ketiga, proses evaluasi dan pengawasan ketenagakerjaan akan dibatasi sehingga
               mendorong percepatan ketidakpatuhan pengusaha OS terhadap ketentuan
               ketenagakerjaan yang ada. "Saat ini saja pengawasan ketenagakerjaan masih
               sangat lemah, apalagi dengan ketentuan baru ini, akan semakin paripurnalah
               kelemahan pengawasan ketenagakerjaan kita," kata dia.


               Keempat, akibat dari keseluruhan tersebut maka pekerja/buruh menjadi korban
               paripurna di perusahaan OS. Menurut Timboel, seharusnya Menteri Ketenagakerjaan
               membuat regulasi yang memastikan perusahaan OS menjadi profesional dan
               berkualitas sehingga ekosistem ketenagakerjaan di perusahaan OS menjadi baik.

               "Permenaker Nomor 11 Tahun 2019 ini merupakan kado kemerdekaan dari
               Kemnaker RI kepada perusahaan OS, yang diberikan kemerdekaan lebih merdeka
               lagi," kata dia.





                                                       Page 14 of 110.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20