Page 25 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2021
P. 25

Ringkasan

              Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
              tahun  ini,  tidak  melakukan  survei  kebutuhan  hidup  layak  di  pasar-pasar  rakyat  karena  tidak
              dimasukkan  dalam  komponen  penentu  upah  minimum  kabupaten.  Kepala  Bidang
              Ketenagakerjaan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Gunung  Kidul  Ahsan
              Jihadan di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan tidak ada lagi kegiatan survei kebutuhan hidup
              layak (KHL) yang dilaksanakan bersama asosiasi pekerja dan pengusaha ke lapangan.



              DISNAKERTRANS GUNUNG KIDUL TIDAK MELAKUKAN SURVEI KHL UNTUK UMK

              Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
              tahun  ini,  tidak  melakukan  survei  kebutuhan  hidup  layak  di  pasar-pasar  rakyat  karena  tidak
              dimasukkan dalam komponen penentu upah minimum kabupaten.

              Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunung
              Kidul  Ahsan  Jihadan  di  Gunung  Kidul,  Kamis,  mengatakan  tidak  ada  lagi  kegiatan  survei
              kebutuhan hidup layak (KHL) yang dilaksanakan bersama asosiasi pekerja dan pengusaha ke
              lapangan.

              "Keputusan menghapuskan kegiatan survei dikarenakan ada perubahan mekanisme dalam tata
              cara pengupahan. Jadi kami tidak lagi melakukan survei KHL," kata Ahsan.

              Namun  demikian,  Ahsan  memastikan  rapat  dewan  pengupahan  tetap  akan  dilaksanakan.
              Langkah ini diawali dengan sosialisasi terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021
              kepada asosiasi pengusaha maupun serikat pekerja.

              "Penetapan upah layak masih November jadi masih ada waktu. Tapi, kami sudah melakukan
              koordinasi-koordinasi untuk pembahasan di rapat dewan pengupahan,” katanya.

              Lebih lanjut, Ahsan mengatakan indikator tentang pengupahan dijelaskan secara rinci di pasal
              25,  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan,  bahwa  di  ayat  2
              dijelaskan  tentang  mekanisme  penentuan  UMK  yang  mengacu  pada  kondisi  ekonomi  dan
              ketenagakerjaan.

              Aturan ini lebih diperjelas lagi pada ayat 4 tentang kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan meliputi
              paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja dan median upah. Untuk kepastian variabel
              ini diatur di ayat 5, bahwa data yang digunakan bersumber dari lembaga yang berwenang di
              bidang statistik.

              "Jadi nantinya indikator yang digunakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS),” kata
              Ahsan.

              Sementara  itu,  Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Gunung  Kidul
              Budiyono membenarkan tahun ini tidak ada survei KHL ke lapangan. Padahal, KHL memiliki peran
              penting, salah satunya untuk melihat indikator kehidupan yang layak, khususnya bagi pekerja
              lajang di masyarakat.


                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30