Page 154 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 154

JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN DILAKSANAKAN PADA 2022

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  mengungkapkan  manfaat  program  Jaminan
              Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  yang  akan  dilaksanakan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan  bakal  mulai
              dilakukan pada 2022 mendatang.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro
              Putri memastikan kehadiran JKP tidak akan mengubah manfaat program Jaminan Hari Tua (JHT).
              JHT, ia menuturkan tetap berlaku seperti diatur dalam Permenaker 19/2015 tentang Tata Cara
              dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua.

              "Sampai  saat  ini,  Kemnaker  berpandangan  bahwa  Permenaker  19/2015  terkait  manfaat  JHT
              masih relevan, mengingat saat ini situasi dan kondisi ketenagakerjaan masih dihadapkan pada
              dampak  pandemi  covid-19,"  paparnya  lewat  rilis  resmi,  Selasa  (5/10)  Lebih  lanjut,  Putri
              menjelaskan JHT merupakan program jaminan sosial jangka panjang (long-term) yang menjadi
              jaring pengaman pekerja/buruh ketika memasuki masa pensiun yang ditujukan untuk pekerja
              yang tidak bisa bekerja kembali karena cacat total tetap sebelum pensiun atau meninggal dunia.

              Sedangkan  jaring  pengaman  yang  bersifat  jangka  pendek,  dalam  hal  ini  berhenti  bekerja,
              penanganan ada di program JKP.

              Sebagai informasi, Permenaker 19/2015 menyatakan manfaat JHT bagi peserta yang berhenti
              bekerja dapat dibayarkan sekaligus setelah melewati masa tunggu 1 bulan.

              Sementara,  manfaat  JKP  ditujukan  untuk  memberikan  jaring  pengaman  bagi  pekerja  yang
              berhenti bekerja. Sehingga, manfaat JHT yang diterima pekerja di masa pensiun nanti menjadi
              lebih besar.

              Ia menuturkan jika peserta bisa mengambil manfaat JHT sebelum pensiun dengan syarat telah
              peserta minimal 10 tahun dan manfaat yang diambil maksimal 30 persen dari jumlah JHT yang
              bersangkutan.

              "Oleh sebab itu, saat ini kami sedang mengkaji manfaat JHT untuk dikembalikan kepada filosofi
              dan sesuai amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Hal ini juga
              sebagai upaya agar antar satu program jaminan sosial dengan yang lain saling harmonis dan
              sinergis dalam memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh," jelasnya.

              Selain  itu,  Putri  menyebut  program  JHT  juga  memberi  manfaat  layanan  tambahan  (MLT).
              Program  MLT  JHT  saat  ini  dikhususkan  untuk  membantu  perumahan  bagi  pekerja/buruh.
              Manfaat tersebut ditujukan untuk mengatasi masalah backlog perumahan RI.

              "Kami  terus  mendorong  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  berinovasi  dalam  mengembangkan
              manfaat,  pelayanan,  maupun  cakupan  kepesertaan.  Pemerintah  tentu  sangat  berharap  agar
              seluruh manfaat Jaminan Sosial dapat benar-benar memberikan pelindungan dan kesejahteraan
              bagi pekerja/buruh," tutupnya.

              .












                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159