Page 162 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 162

MANFAAT JAMINAN HARI TUA UNTUK PEKERJA MASIH RELEVAN, SETUJU TIDAK?

              JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskas program Jaminan Hari Tua
              (JHT) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 19
              Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua, masih
              tetap berlaku.

              Adapun manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) baru akan diimplementasikan
              pada tahun 2022 dan perlu dimonitor, serta dievaluasi pelaksanaannya sebelum manfaat JHT
              dikembalikan sesuai amanat UU dan filosofinya.

              Sampai saat ini, Kemnaker berpandangan bahwa Permenaker Nomor 19/2015 terkait manfaat
              JHT masih relevan, mengingat saat ini situasi dan kondisi ketenagakerjaan masih dihadapkan
              pada dampak pandemi Covid-19,” ujar Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri,
              Selasa (5/10/2021).

              Putri  mencatat,  JHT  merupakan  program  jaminan  sosial  jangka  panjang  (long-term)  yang
              menjadi jaring pengaman pekerja atau buruh ketika memasuki masa pensiun, pekerja tidak bisa
              bekerja kembali karena cacat total tetap sebelum pensiun atau meninggal dunia.

              Sebagaimana diketahui, dalam Permenaker Nomor 19/2015, manfaat JHT bagi peserta yang
              berhenti bekerja dapat dibayarkan sekaligus setelah melewati masa tunggu 1 bulan. Adanya
              manfaat JKP ditujukan untuk memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti bekerja.
              Sehingga, manfaat JHT yang diterima pekerja di masa pensiun nanti menjadi lebih besar.

              Jikapun  peserta  ingin  mengambil  manfaat  JHT  sebelum  pensiun,  dimungkinkan  jika  telah
              menjadi peserta minimal 10 tahun dan manfaat yg diambil pun maksimal 30 persen dari jumlah
              JHT yang bersangkutan.

              "Saat  ini  kami  sedang  mengkaji  manfaat  JHT  untuk  dikembalikan  kepada  filosofi  dan  sesuai
              amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Hal ini juga sebagai upaya
              agar  antar  satu  program  jamsos  dengan  yang  lain  saling  harmonis  dan  sinergis  dalam
              memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh," jelasnya.

              Lebih jauh, program JHT juga memiliki manfaat tambahan lainnya atau disebut MLT. MLT JHT
              saat ini dikhususkan untuk membantu perumahan bagi buruh. Manfaat tambahan semata-mata
              juga  merupakan  upaya  mengatasi  masalah  backlog  perumahan  yang  menjadi  concern
              pemerintah.

              "Pemerintah terus berupaya agar seluruh program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan benar-benar
              memberi  manfaat  bagi  pesertanya.  Kami  terus  mendorong  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk
              berinovasi  dalam  mengembangkan  manfaat,  pelayanan,  maupun  cakupan  kepesertaan.
              Pemerintah  tentu  sangat  berharap  agar  seluruh  manfaat  Jaminan  Sosial  dapat  benar-benar
              memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja,” ungkap dia.
















                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167