Page 89 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 89
"Sampai saat ini, Kemnaker berpandangan bahwa Permenaker 19/2015 terkait manfaat JHT
masih relevan, mengingat saat ini situasi dan kondisi ketenagkerjaan masih dihadapkan pada
dampak pandemi Covid-19," kata Dirjen PHI dan Jamsos Kemenaker Indah Anggoro Putri melalui
keterangan resmi, Selasa (5/10/2021).
Putri mengatakan JHT merupakan program jaminan sosial jangka panjang yang menjadi jaring
pengaman pekerja atau buruh ketika memasuki masa pensiun, pekerja tidak bisa bekerja kembali
karena cacat total tetap sebelum pensiun, atau meninggal dunia.
Sebaliknya, jaring pengaman yang bersifat jangka pendek, dalam hal ini berhenti bekerja sudah
tersedia pada program JKP.
Permenaker 19/2015 mengamanatkan manfaat JHT bagi peserta yang berhenti bekerja dapat
dibayarkan sekaligus setelah melewati masa tunggu satu bulan. Adanya manfaat JKP ditujukan
untuk memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti bekerja. Alhasil, manfaat JHT
yang diterima pekerja di masa pensiun nanti menjadi lebih besar.
Putri menambahkan peserta yang ingin mengambil manfaat JHT sebelum pensiun, dimungkinkan
jika telah menjadi peserta minimal 10 tahun dan manfaat yg diambil pun maksimal 30 persen
dari jumlah JHT yang bersangkutan.
"Oleh sebab itu, saat ini kami sedang mengkaji manfaat JHT untuk dikembalikan kepada filosofi
dan sesuai amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional [SJSN]. Hal ini juga
sebagai upaya agar antar satu program jamsos dengan yang lain saling harmonis dan sinergis
dalam memberikan perlindungan kepada pekerja atau buruh," kata dia.
Lebih dari itu, program JHT juga memiliki manfaat tambahan lainnya atau sering disebut manfaat
layanan tambahan atau MLT. Manfaat layanan tambahan itu dikhususkan untuk membantu
perumahan bagi pekerja atau buruh. Manfaat tambahan berupaya untuk mengatasi masalah
backlog perumahan bagi pekerja atau buruh tersebut.
"Pemerintah terus berupaya agar seluruh program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan benar-benar
memberi manfaat bagi pesertanya. Kami terus mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk
berinovasi dalam mengembangkan manfaat, pelayanan, maupun cakupan kepesertaan," kata
dia.
88