Page 93 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 93
JHT MASIH ADA DAN JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN PADA 2022
Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri.
Jakarta, Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengatakan, Jaminan Hari Tua
(JHT) dipastikan masih tetap berlaku. Sesuai dengan Permenaker 19/2015 terkait manfaat JHT
masih relevan. Mengingat saat ini situasi dan kondisi ketenagakerjaan masih dihadapkn pada
dampak pandemi Covid-19.
"Dipastikan, manfaat program JHT sebagai mana diatur dalam PerMenaker 19/2015 tentang Tata
Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat JHT, masih tetap berlaku. Adapun manfaat program
Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), baru akan diimplementasikan pada tahun 2022 nanti. Perlu
dimonitor serta dievaluasi pelaksanaan nya, sebelum manfaat JHT dikembalikan sesuai amanat
UU dan filosofinya," ujar Anggoro Putri, Selasa (5/10).
Dijelaskan, secara filosofis, JHT merupakan program jaminan sosial jangka panjang (long- term).
Yang menjadi jaring pengaman pekerja/ buruh, ketika memasuki masa pensiun. Pekerja sudah
tidak bekerja lagi, karena cacat total/ tetap, sebelum pensiun atau meninggal dunia. Sedangkan
jaring pengaman yng bersifat short term, dalam hal ini berhenti bekerja saat ini sudah tersedia
program JKP.
Dalam Permenaker 19/2015, manfaat JHT bagi peserta yng berhenti bekerja, dapat dibayarkan
sekaligus, setelah melewati masa tunggu 1 bulan. Adanya manfaat JKP ditujukan untuk
memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti bekerja. Sehingga manfaat JHT yng
diterima pekerja dimasa pensiun nanti, menjadi lebih besar.
Disebutkan, jika peserta ingin mengambil manfaat JHT sebelum pensiun, dimungkinkan, jika
telah menjadi peserta minimal 10 tahun. Manfaat yang diambil pun, maksimal 30% dari jumlah
JHT yang bersangkutan.
"Saat ini Kemnaker sedang mengkaji manfaat JHT, untuk dikembalikan kepada filosofi dan sesuai
amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Hal ini juga sebagai upaya
agar antar satu program Jamsos dengan yng lain, saling harmonis dan sinergis. Dalam
memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh," papar Anggoro Putri.
Dikatakan, program JHT, juga memiliki manfaat tambahan lainnya, atau sering disebut MLT. MLT
JHT saat ini dikhususkan untuk membantu perumahan bagi pekerja/buruh. Manfaat tambahn
semata-mata juga merupakn upaya mengatasi masalah backlog perumahan yng menjadi
concern pemerintah.
"Pemerintah berupaya terus menerus, agar seluruh program Jamsos Ketenagakerjaan, benar
benar memberi manfaat bagi pesertanya. Kami mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk
berinovasi dalam mengembangkan manfaat, pelayanan, maupun cakupan kepesertaan.
Pemerintah tentu sangat berharap agar seluruh manfaat Jamsos dapat benar benar memberikan
perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja/buruh," pungkas Anggoro Putri. (ira).
92