Page 95 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 95

Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Permenaker nomor 19 tahun 2015 tentang Tata Cara
              dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua.
              Adapun manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) baru akan diimplementasikan
              pada tahun 2022 dan perlu dimonitor. Serta dievaluasi pelaksanaannya sebelum manfaat JHT
              dikembalikan sesuai amanat UU dan filosofinya.

              “Sampai  saat  ini,  Kemnaker  berpandangan  bahwa  Permenaker  19/2015  terkait  manfaat  JHT
              masih relevan, mengingat saat ini situasi dan kondisi ketenagkerjaan masih dihadapkan pada
              dampak pandemi Covid-19,” kata Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri dalam
              keterangannya, Selasa (5/10).

              Putri  menjelaskan,  bahwa  secara  filosofis,  JHT  merupakan  program  jaminan  sosial  jangka
              panjang (long-term) yang menjadi jaring pengaman pekerja atau buruh ketika memasuki masa
              pensiun,  pekerja  tidak  bisa  bekerja  kembali  karena  cacat  total  tetap  sebelum  pensiun,  atau
              meninggal dunia. Sedangkan jaring pengaman yang bersifat short term, dalam hal ini berhenti
              bekerja, saat ini sudah tersedia program JKP.

              Sebagaimana  diketahui  bahwa  dalam  Permenaker  19/2015,  manfaat  JHT  bagi  peserta  yang
              berhenti bekerja dapat dibayarkan sekaligus setelah melewati masa tunggu 1 bulan. Adanya
              manfaat JKP ditujukan untuk memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti bekerja.
              Sehingga, manfaat JHT yang diterima pekerja di masa pensiun nanti menjadi lebih besar.

              Seandainya jika peserta ingin mengambil manfaat JHT sebelum pensiun, dimungkinkan jika telah
              menjadi peserta minimal 10 tahun dan manfaat yg diambil pun maksimal 30 persen dari jumlah
              JHT yang bersangkutan.

              “Oleh sebab itu, saat ini kami sedang mengkaji manfaat JHT untuk dikembalikan kepada filosofi
              dan sesuai amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Hal ini juga
              sebagai upaya agar antar satu program jamsos dengan yang lain saling harmonis dan sinergis
              dalam memberikan perlindungan kepada pekerja atau buruh,” jelasnya.

              Lebih dari itu, program JHT juga memiliki manfaat tambahan lainnya atau sering disebut MLT.
              MLT  JHT  saat  ini  dikhususkan  untuk  membantu  perumahan  bagi  pekerja/buruh.  Manfaat
              tambahan  semata-mata  juga  merupaya  upaya  mengatasi  masalah  backlog  perumahan  yang
              menjadi concern Pemerintah.

              “Pemerintah terus berupaya agar seluruh program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan benar-benar
              memberi  manfaat  bagi  pesertanya.  Kami  terus  mendorong  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk
              berinovasi  dalam  mengembangkan  manfaat,  pelayanan,  maupun  cakupan  kepesertaan.
              Permerintah  tentu  sangat  berharap  agar  seluruh  manfaat  Jaminan  Sosial  dapat  benar-benar
              memberikan pelindungan dan kesejahteraan bagi pekerja/buruh,” pungkasnya.



















                                                           94
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100