Page 100 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 100
KEMNAKER PASTIKAN PROGRAM JHT TETAP BERJALAN
JAKARTA, - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan bahwa manfaat program
Jaminan Hari Tua (JHT) sebagaimana diatur dalam Permenaker 19/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua, masih tetap berlaku. Adapun manfaat
program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) baru akan diimplementasikan pada tahun 2022
dan perlu dimonitor, serta dievaluasi pelaksanaannya sebelum manfaat JHT dikembalikan sesuai
amanat UU dan filosofinya.
"Sampai saat ini, Kemnaker berpandangan bahwa Permenaker 19/2015 terkait manfaat JHT
masih relevan, mengingat saat ini situasi dan kondisi ketenagakerjaan masih dihadapkan pada
dampak pandemi Covid-19," ucap Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan
Sosial (Jamsos) Kemenaker, Indah Anggoro Putri dalam siaran pers yang diterima, Selasa (5/10)
Dia mengatakan secara filosofis, JHT merupakan program jaminan sosial jangka panjang yang
menjadi jaring pengaman pekerja ketika memasuki masa pensiun, pekerja tidak bisa bekerja
kembali karena cacat total tetap sebelum pensiun, atau meninggal dunia. Sedangkan jaring
pengaman yang bersifat short term, dalam hal ini berhenti bekerja, saat ini sudah tersedia
program JKP.
Dalam Permenaker 19/2015, manfaat JHT bagi peserta yang berhenti bekerja dapat dibayarkan
sekaligus setelah melewati masa tunggu satu bulan. Adanya manfaat JKP ditujukan untuk
memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti bekerja. Sehingga, manfaat JHT yang
diterima pekerja di masa pensiun nanti menjadi lebih besar. Jika peserta ingin mengambil
manfaat JHT sebelum pensiun, dimungkinkan jika telah menjadi peserta minimal 10 tahun dan
manfaat yang diambil pun maksimal 30% dari jumlah JHT yang bersangkutan.
"Oleh sebab itu, saat ini kami sedang mengkaji manfaat JHT untuk dikembalikan kepada filosofi
dan sesuai amanat UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Hal ini juga
sebagai upaya agar antar satu program jamsos dengan yang lain saling harmonis dan sinergis
dalam memberikan perlindungan kepada pekerja," kata Putri.
Lebih dari itu, program JHT juga memiliki manfaat tambahan lainnya atau sering disebut MLT.
MLT JHT saat ini dikhususkan untuk membantu perumahan bagi pekerja/buruh. Manfaat
tambahan semata-mata juga merupakan upaya mengatasi masalah backlog perumahan yang
menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah terus berupaya agar seluruh program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan benar-benar memberi manfaat bagi peserta.
"Kami terus mendorong BPJS Ketenagakerjaan untuk berinovasi dalam mengembangkan
manfaat, pelayanan, maupun cakupan kepesertaan. Pemerintah tentu sangat berharap agar
seluruh manfaat Jaminan Sosial dapat benar-benar memberikan pelindungan dan kesejahteraan
bagi pekerja," pungkas Putri.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).
99