Page 102 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2021
P. 102

Kemnaker  memastikan  manfaat  program  JHT  yang  diatur  dalam  Peraturan  Menteri
              Ketenagakerjaan  (Permenaker)  Nomor19  Tahun  2015  tentang  Tata  Cara  dan  Persyaratan
              Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua, masih tetap berlaku.

              Sementara manfaat program JKP akan diimplementasikan pada 2022 dan perlu dimonitor, serta
              dievaluasi pelaksanaannya sebelum manfaat JHT dikembalikan sesuai amanat undang-undang
              dan filosofinya.

              Lebih lanjut, Dirjen Putri menuturkan secara filosofis JHT merupakan program jaminan sosial
              jangka panjang yang menjadi jaring pengaman pekerja/buruh ketika memasuki masa pensiun,
              pekerja tidak bisa bekerja kembali karena cacat total tetap sebelum pensiun atau meninggal
              dunia.

              Sedangkan jaring pengaman yang bersifat jangka pendek, dalam hal ini berhenti bekerja, saat
              ini sudah tersedia program JKP.

              Dalam Permenaker Nomor 19 Tahun 2015, manfaat JHT bagi peserta yang berhenti bekerja
              dapat dibayarkan sekaligus setelah melewati masa tunggu satu bulan. Sementara manfaat JKP
              ditujukan untuk memberikan jaring pengaman bagi pekerja yang berhenti bekerja. Sehingga,
              manfaat JHT yang diterima pekerja di masa pensiun nanti menjadi lebih besar.

              Jika peserta ingin mengambil manfaat JHT sebelum pensiun, dimungkinkan jika telah menjadi
              peserta minimal 10 tahun dan manfaat yang diambil maksimal 30 persen dari jumlah JHT yang
              bersangkutan.

              "Oleh sebab itu, saat ini kami sedang mengkaji manfaat JHT untuk dikembalikan kepada filosofi
              dan  sesuai  amanat  Undang-undang  Nomor  40  Tahun  2004  tentang  Sistem  Jaminan  Sosial
              Nasional. Hal ini juga sebagai upaya agar antara satu program jaminan sosial dengan yang lain
              saling harmonis dan sinergis dalam memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh," ujar Putri.

              Lebih dari itu, program JHT juga memiliki manfaat tambahan yang disebut Manfaat Layanan
              Tambahan  (MLT).  MLT  JHT  saat  ini  dikhususkan  untuk  membantu  perumahan  bagi
              pekerja/buruh.  Manfaat  tambahan  itu  juga  merupakan  upaya  mengatasi  masalah  backlog
              perumahan yang menjadi perhatian pemerintah.

              "Pemerintah terus berupaya agar seluruh program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan benar-benar
              memberi  manfaat  bagi  pesertanya.  Kami  terus  mendorong  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk
              berinovasi  dalam  mengembangkan  manfaat,  pelayanan,  maupun  cakupan  kepesertaan.
              Permerintah  berharap  seluruh  manfaat  jaminan  sosial  dapat  benar-benar  memberikan
              pelindungan dan kesejahteraan bagi pekerja/buruh," tutur Putri.
























                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107