Page 48 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 NOVEMBER 2019
P. 48
Title UMP 2020 NAIK 8,51 PERSEN, PENGUSAHA CEMAS INVESTOR KABUR
Media Name tempo.co
Pub. Date 06 November 2019
https://bisnis.tempo.co/read/1268876/ump-2020-naik-851-persen-pengusah a-cemas-
Page/URL
investor-kabur
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani
khawatir jika aturan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2020 sebesar 8,51
persen, akan membuat investor berpikir ulang untuk masuk ke Indonesia. Sebab,
investor akan menghitung ulang biaya produksi yang membengkank.
Lebih dari itu, Rosan juga khawatir jika industri yang sudah ada di dalam negeri pun
justru ikut hengkang karena gaji yang harus dibayarkan terlalu tinggi. "Kalau
pindahnya secara bertahap mending, pindahnya masih di Indonesia. Nah kalau
pindahnya ke negara lain itu kan jadi non produktif. Kalau naiknya tinggi, enggak
ada investasi yang masuk, yang ada malah relokasi. Jadi memang harus cari
keselarasan," kata dia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa, 5 November
2019.
Sebagai pengusaha, Rosan pun mengakui harus menerima aturan UMP yang telah
ditetapkan pemerintah. Apalagi, aturan itu telah diketok palu dengan formula
kenaikan yang mengandalkan pertumbuhan ekonomi ditambah angka inflasi dalam
negeri. Namun Rosan tetap menilai kenaikan UMP ini akan menjadi beban tersendiri
bagi industri padat karya.
Oleh karena itu dirinya mengusulkan untuk kenaikan UMP setiap daerah harus
dibedakan, karena ada beberapa wilayah upah minimun itu sudah terlalu tinggi.
Artinya, jika perusahaan di kawasan itu menerapkan aturan tersebut, maka UMP-nya
akan semakin melambung. "Lalu industri akan berpindah ke mana?," kata dia.
Rosan menyarankan pemerintah mengkaji dulu kelayakan kenaikan UMP di setiap
daerah. Misalnya, melihat dari faktor lain dari segi penyerapan tenaga kerja di
wilayah tersebut. Lalu dilihat apakah di situ banyak usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM).
Page 47 of 133.