Page 51 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 NOVEMBER 2019
P. 51

Di sisi lain, sektor jasa berkembang pesat. Terlepas dari angka investasi yang aduhai,

               menurut Enny, sektor jasa kedap terhadap penyerapan tenaga kerja. Maklum, banyak

               sektor jasa bergerak secara informal.



               "Itu yang menyebabkan elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan

               tenaga kerja rendah. Mungkin, sekarang sekitar 250 ribu orang per 1 persen. Jadi,

               kalau 5 persen, hanya 1 juta orang. Sementara, angkatan kerja kan sudah 2 juta

               orang. Ya wajar kalau tidak mampu menanggulangi pengangguran," ujarnya kepada

               CNNIndonesia.com , kemarin.



               Karenanya, ia mengatakan pemerintah tidak dapat bergantung kepada sektor

               informal. Sebut saja, transportasi online yang saat ini menyerap tenaga kerja cukup

               besar. Di sisi lain, sektor formal dibiarkan layu.



               "Ini yang mesti menjadi bahan evaluasi. Kalau memang kebutuhan ekonomi kita

               untuk penyerapan tenaga kerja yang besar, maka pilihannya tidak lain adalah

               bagaimana mengembangkan sektor-sektor, seperti manufaktur (sektor formal),"

               ungkapnya.



               Nah, permasalahannya, sektor manufaktur yang padat karya kini dilanda masalah

               karena kebijakan yang dilahirkan pemerintah itu sendiri. Yakni, terkait kenaikan Upah

               Minimum Provinsi (UMP). Kemudian, regulasi tenaga kerja di Indonesia yang masih

               kompleks.



               Yang terbaru, beban iuran BPJS Kesehatan yang dicanangkan naik. Tentu, kebijakan

               ini sedikit banyak makin memberatkan pelaku industri yang harus menyisihkan iuran
               untuk mengongkosi jaminan kesehatan yang bersifat wajib tersebut.








                                                       Page 50 of 133.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56