Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 JANUARI 2020
P. 75

Selain pekerja paruh waktu, Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut aturan
               tersebut akan menyasar juga pada para konsultan. Di era menjamurnya startup
               seperti saat ini, dia melihat banyak konsultan asing yang digaji per jam.
               Beri Fleksibilitas

               Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai penerapan skema
               pembayaran upah per jam dinilai akan mendorong peningkatan investasi yang
               sekaligus membawa dampak terhadap penciptaan lapangan kerja. Rencana ini
               diharapkan bisa memperkuat perekonomian nasional dan daya saing Indonesia.

               "Skema upah per jam dalam Omnibus Law itu akan menggenjot investasi dan
               menumbuhkan lapangan kerja baru," kata Menperin, dikutip Antara, Senin (30/12).

               Dia menilai, pembayaran per jam ini akan membuka kesempatan bagi perusahaan
               dalam memberikan fleksibilitas untuk menerapkan pengupahannya. "Sebenarnya ini
               adalah opsi perusahaan maupun pekerja dalam menentukan cara kerja yang paling
               tepat untuk mereka," imbuhnya.

               Saat ini, dengan skema gaji tetap, pekerja yang masuk dengan jumlah hari yang
               berbeda tetap mendapatkan gaji yang sama. Sementara upah per jam, upah yang
               diterima pekerja sesuai dengan jam kerjanya.

               "Oleh karena itu, diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pekerja kita," ujar
               Agus.

               Agus pun mengemukakan, pemerintah sedang memberikan perhatian lebih kepada
               pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai program prioritas. "Fokus ini
               salah satunya guna merebut peluang terhadap momentum bonus demografi yang
               dinikmati Indonesia hingga tahun 2030 nanti," tandasnya.
               Diterapkan di Beberapa Negara

               Menperin Agus mengatakan, sistem upah yang dihitung per jam bukanlah hal yang
               baru dalam dunia tenaga kerja. Sebab, sejumlah negara sudah menggunakan
               skema tersebut.

               Dilansir dari situs World Population Review, ada sepuluh negara memberikan upah
               per jam dengan nilai besar. Kesepuluh negara itu, yakni Luksemburg, Australia,
               Prancis, Selandia Baru, Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, Irlandia, dan Kanada.

               Dia menjelaskan, untuk sektor industri, akan tetap mengikuti pola gaji minimum
               bulanan. Namun sektor penunjang industri, seperti sektor jasa dan perdagangan
               dapat memanfaatkan penerapan upah per jam.

               "Jadi, penerapan gaji per jam ini untuk pekerja jasa dan pekerja paruh waktu.
               Misalnya konsultan. Skema pengupahan per jam sebenarnya sudah lumrah
               dilakukan di negara-negara maju," ungkapnya.
               Ditolak Buruh



                                                       Page 74 of 153.
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80