Page 48 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 48
Ringkasan
Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Samarinda, Kalimantan
Timur Selasa,12 Oktober 2021 begitu meriah. Selain Luhut, ada pula dua menteri yang hadir
langsung di acara yang dipusatkan di Plenary Hall Sempaja Samarinda tersebut, yakni Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziah.
GERNAS BBI, DARI BALIKPAPAN HINGGA TURKI
Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Samarinda, Kalimantan
Timur Selasa,12 Oktober 2021 begitu meriah.
Selain Luhut, ada pula dua menteri yang hadir langsung di acara yang dipusatkan di Plenary Hall
Sempaja Samarinda tersebut, yakni Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah.
Kemudian Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim
Iskandar, termasuk Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi.
Dalam kegiatan yang bertujuan untuk menggairahkan ekonomi lokal agar mampu menembus
pasar global tersebut, dihadiri pula secara daring oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki,
kemudian Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sementara di luar aula plenary, namun masih dalam gedung yang sama, terdapat 50 gerai usaha
kecil dan menengah (UKM) yang memajang produk unggulan mereka masing-masing, baik
produk jadi, setengah jadi, batik tulis, herbal, hingga makanan ringan.
Sebanyak 50 gerai yang turut meramaikan Gernas BBI tersebut berasal dari kabupaten/kota di
Provinsi Kaltim. Kebanyakan dari mereka merupakan binaan dari PT Pertamina dan Bank
Indonesia.
Salah satu gerai yang mendapat kesempatan memamerkan produk tersebut adalah Lati Taka,
UKM dari Kota Balikpapan dengan produk yang dipamerkan antara lain gula aren, minuman
herbal dari bajakah dan campuran aneka rempah.
Dari jarak sekitar 10 meter, tampak seorang perempuan berusia sekitar seperempat abad serius
berbincang dengan pengunjung, tampaknya ia sedang menjelaskan tentang bahan herbal yang
sedang dipegang di tangan kirinya dan apa saja khasiatnya.
Perempuan tersebut adalah Mei Christhy, pemilik UKM Lati Taka. Mei mengaku belum genap 2
tahun ini memproduksi sekaligus menjual minuman herbal dengan bahan utama akar khas
Kalimantan (bajakah) dan rempah.
Suasana booth UMKM binaan Pertamina dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
(Gernas BBI) di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021).
Zubi Mahrofi) Komorbid Menurut Mei, panggilan akrabnya, ia mulai tertarik membuat minuman
kesehatan herbal dari akar (bajakah) dan rempah, karena orang tuanya memiliki komorbid
(penyakit bawaan) yang mengharuskan rutin "check up" ke dokter.
"Orang tua saya kan punya komorbid yang harus rutin check up, sementara tahun lalu, ketika
awal-awal pandemi, ada pembatasan check up hampir merata di Indonesia, termasuk di
Balikpapan. Boleh ke dokter jika kondisinya mendesak," katanya mengenang.
47