Page 49 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 49

Semenjak itu, ia kemudian bersama keluarga pergi ke kampung halaman orang tua, yakni ke
              Desa  Modang,  Kabupaten  Paser.  Di  situlah  ia  kemudian  mengenal  bajakah,  daun  obat,  dan
              rempah untuk membantu pengobatan.

              "Masyarakat Desa Modang menyikapi pandemi COVID-19 secara biasa saja, tidak seperti di kota,
              karena  masyarakat  desa  sudah  terbiasa  mengonsumsi  minuman  tradisional  dari  bajakah,
              dedaunan, dan rempah," katanya.

              Masyarakat desa memahami khasiat obat tradisional dan memahami bahwa apa yang mereka
              konsumsi  tersebut  mampu  meningkatkan  daya  tahan  tubuh,  sehingga  mereka  tidak  mudah
              terserang penyakit dari bakteri maupun virus.

              Ia bahkan mengenang almarhum neneknya yang meninggal di usia lebih dari 100 tahun dan
              jarang  sakit,  bahkan  di  usia  neneknya  yang  renta  tersebut  masih  kuat  ke  ladang,  karena
              sepengetahuannya, nenek tersebut rutin mengonsumsi bajakah dan rempah.

              "Semenjak  di  desa,  saya  rajin  diskusi  dengan  keluarga  mengenai  cara  meramu  herbal  dari
              bajakah,  daun  tertentu,  dan  rempah-rempah.  Hal  yang  membuat  saya  bersemangat  adalah
              karena di sana banyak jenis bajakah," tuturnya.

              Ia juga banyak bertanya ke tetua desa dan keluarga mengenai khasiat tiap rempah, dedaunan,
              dan masing-masing jenis bajakah, termasuk menanyakan jika sakit tertentu, herbal apa yang
              cocok.

              "Saya  terus  diajari  oleh  keluarga  mengenai  jenis  obat-obatan  tradisional,  khasiatnya,  dan
              bagaimana  cara  meramunya,  sehingga  kemudian  saya  mulai  mencoba  membuat  ramuan
              tradisional," katanya.

              Awalnya, ramuan yang ia produksi hanya dikonsumsi terbatas, yakni hanya untuk keluarga dan
              teman-teman dekat di kampung. Kemudian ia pun mengirimkan herbal tersebut ke teman di
              Balikpapan.

              "Pertama kali saya membuat ramuan campuran bajakah merah, rempah, dan cengkih. Hasilnya
              kemudian  saya  kirimkan  ke  teman-teman.  Alhamdulillah  respon  mereka  bagus  dan  mereka
              merasakan khasiatnya," ujarnya lagi.

              Dari sini, teman-teman dan keluarganya menyarankan untuk membuat ramuan lebih banyak dari
              menjualnya,  karena  banyak  warga  yang  perlu  meningkatkan  imunitas  agar  terhindar  dari
              penularan COVID-19 dan penyakit lainnya.

              Dari banyaknya saran inilah kemudian ia beranikan diri untuk mencoba jualan hasil racikannya
              sendiri. Ia bersyukur karena produknya banyak yang berminat.

              Pertama  kali  ia  hanya  meramu  satu  jenis  bajakah  dengan  rempah,  namun  seiring  dengan
              perjalanan waktu yang semakin banyak permintaan dengan berbagai keluhan penyakit, maka ia
              kemudian terpacu untuk meningkatkan kemampuannya.

              Sampai akhirnya ia beranikan diri untuk belajar dan sekolah herbal di Kota Malang, Jawa Timur
              secara mandiri, sehingga ia lulus dan memperoleh sertifikat sebagai Herbalis.

              Mendes  PDTT  Abdul  Halim  mengunjungi  stand  Pertamina  Expo  saat  Peluncuran  Gernas  BBI
              Kaltim 2021, di Gedung Plenary Hall Convention Hall Samarinda, Selasa (12/10). Arif Maulana)
              Pembinaan  oleh  Pertamina  Seiring  dengan  kapasitas  yang  dimiliki  dan  kemampuannya
              memproduksi minuman herbal, kemudian datang perwakilan dari PT Pertamina untuk melakukan
              pembinaan untuk mengembangkan usaha yang dirintisnya.


                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54