Page 60 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2021
P. 60

KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA CIPTAKAN KETAHANAN BISNIS DALAM JANGKA
              PANJANG
              Pandemi Covid-19 turut membawa isu penyelamatan dan penciptaan lapangan kerja menjadi
              sangat mendesak. Kesinambungan bisnis dan keselamatan di tempat kerja sangat penting, untuk
              menciptakan ketahanan bisnis dalam jangka panjang.

              Direktur  Organisasi  Perburuhan  Internasional  (International  Labour  Organization/ILO)  untuk
              Indonesia  dan  Timor  Leste,  Michiko  Miyamoto  mengatakan,  adaptasi  dalam  bisnis  di  masa
              pandemi Covid-19 menjadi sangat penting. Para pelaku bisnis dinilai perlu mengambil langkah
              aktif, dengan melakukan identifikasi tantangan dalam menghadapi krisis yang terjadi saat ini dan
              identifikasi kekuatan yang bisa lakukan di masa pemulihan Covid-19.

              ILO telah mendukung pemerintah Indonesia dan mitra sosial dalam penetapan pedoman nasional
              pencegahan  Covid-19  di  tempat  kerja.  Berdasarkan  pedoman  nasional  dan  praktik  baik
              internasional. Bantuan teknis untuk meningkatkan upaya K3 melalui penilaian risiko penularan
              Covid-19 di 1.500 tempat kerja di laksanakan oleh proyek ILO yang di dukung oleh Pemerintah
              Jepang "Pemerintah juga memainkan peranan penting tidak hanya menjawab krisis, tetapi juga
              membuat landasan perbaikan di masa yang akan datang, khususnya mengenai kesehatan dan
              keselamatan  kerja.  Misal  menggali  pelaksanaan  PP  nomor  5  tahun  2021,  tentang
              Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko," ujar dia pada Webinar Geliat Bisnis di Era
              Pandemi: Navigasi dan Manuver Usaha, yang digelar ILO bekerja sama dengan Katadata, Kamis
              (14/10/2021).

              Minister for Economic and Development Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato
              Usui menerangkan, keberlanjutan bisnis di tempat kerja menjadi suatu tantangan tersendiri di
              banyak negara, termasuk Jepang dan Indonesia. Maka dari itu ia menilai, cara-cara baru dalam
              bekerja dan meningkatkan pentingnya kesehatan serta keselamatan di tengah pandemi Covid-
              19 dapat mendorong perekonomian negara. "Seperti melakukan verifikasi bisnis secara hybrid.
              Kemudian, melakukan pemasaran secara daring," ujarnya.

              Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), lebih dari 35% responden saat
              ini bekerja dengan sistem WFO dan WFH bergantian. Hanya 23,6% responden yang saat ini
              bekerja  di  rumah  sepenuhnya.  Umumnya  sistem  kerja  selama  pandemi  sudah  menerapkan
              aturan 5M/protocol kesehatan ketat saat Work From Office atau Bekerja di Kantor, hanya 15,5%
              responden yang melakukan penambahan produk, dan layanan serta mulai memperluas pasar
              (diversifikasi usaha).
              Responden juga bersedia untuk kembali kerja di kantor apabila perusahaan menyiapkan masker,
              hand  sanitizer  dan  vitamin  untuk  karyawan.  Lebih  dari  60%  responden  juga  menyatakan
              perusahaan  harus  memberikan  vaksinasi  kepada  karyawan.  Lebih  lanjut  Staf  Ahli  Bidang
              Peningkatan  Daya  Saing  Penanaman  Modal  Kementerian  Investasi,  Heldy  Satrya  Putera,
              menerangkan bahwa pada 2021 pihaknya mendorong investasi di sektor prioritas yang memiliki
              nilai tambah.

              Namun  demikian,  ia  menerangkan,  pihaknya  selalu  berkoordinasi  dengan  berbagai  pihak
              terutama  Kementerian  Koordinator  Perekonomian,  untuk  selalu  memantau  izin-izin  bisnis
              berbasis risiko. Saat ini, lanjut dia, pemerintah juga sedang memaksimalkan sistem perizinan
              melalui  OSS  (Online  Single  Submission). Menurutnya,  OSS  merupakan implementasi  dari  UU
              Cipta Kerja.

              "Sebetulnya dilihat dari sisi kesehatan kemudian keamanan juga dan lingkungan hidup, kita terus
              mengevaluasi  kira-kira  mana  dari  kegiatan  usaha  yang  berisiko.  Jadi  koordinasi  akan  selalu
              lakukan, untuk terus kita evaluasi dan sesuaikan dengan kebutuhan yang ada," ucapnya.

                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65