Page 165 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2020
P. 165
"Sehingga pekerja mendapatkan kepastian perlindungan sesuai manfaat baru, yang
pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja di perusahaan," ujarnya.
Seiring dengan momen peringatan Bulan K3 Nasional Tahun 2020, Menaker
meminta agar pengelolaan BP Jamsostek terus dijaga keberlangsungannya,
khususnya pada program kecelakaan kerja.
Dengan terjaganya K3 dan kelangsungan bekerja melalui program return to work
bagi peserta yang terkena risiko kecelakaan kerja, diharapkan iklim hubungan
industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan dapat terwujud.
"Perlu kepedulian semua pihak akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
sehingga dapat memperkecil risiko-risiko kecelakaan kerja di perusahaan," ujarnya.
Adapun, uraian peningkatan manfaat JKK adalah sebagai berikut: Apabila pekerja
mengalami kecelakaan kerja, ahli waris akan mendapatkan beasiswa yang semula 1
(satu) anak sebesar Rp12 Juta menjadi dua anak hingga Perguruan Tinggi sebesar
Rp174 Juta atau naik 1350%; manfaat baru berupa home care; dan penambahan
besaran biaya transportasi, pemakaman, santunan berkala, dan masa kadaluarsa
klaim.
Sedangkan untuk kenaikan manfaat JKm meliputi penambahan besaran biaya
transportasi, biaya pemakaman dan santunan berkala yang total semula adalah
Rp24 Juta menjadi Rp42 Juta atau naik 75%; serta bantuan beasiswa dengan
perubahan poin-poin yang sama dengan manfaat program JKK, yaitu Rp174 juta
untuk 2 (dua) orang anak.
Direktur Umum BP Jamsostek Agus Susanto menjelaskan kenaikan manfaat
program JKK dan JKm merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk melindungi
pekerja/buruh.
"Kami berterima kasih kepada Presiden Jokowi, Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah dan semua Kementerian/Lembaga yang telah mendukung peningkatan
manfaat program JKK dan JKM. Karena hal ini akan sangat membantu meringankan
beban pekerja dan keluarganya yang mengalami risiko kecelakaan kerja dan
kematian," ujarnya..
Page 164 of 203.