Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2020
P. 186

Misalnya soal upah dibayar per jam. Wakil Ketua Apindo Suryadi Sasmita misalnya,
               pada akhir tahun lalu mengatakan dengan upah per jam, para buruh  sebenarnya
               "bisa punya penghasilan lebih besar dari UMP."  Kemudian soal pesangon. Kamar
               Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pernah mengaku keberatan membayar
               pesangon. Menurut mereka kalau peraturan tidak diubah, "pengusaha  bangkrut
               semua  ."  Sementara terkait penghapusan pidana diganti sanksi administrasi
               diutarakan Airlangga Hartarto.

                Menurutnya  dengan begitu ekosistem usaha lebih kondusif dan memberikan
               kenyamanan bagi investor.


                Namun Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tetap menegaskan pemerintah tak
               akan meninggalkan buruh. Dalam siaran pers di laman resmi Kementerian
               Ketenagakerjaan, Ida mengatakan: "  di dada kami ada buruh  ."  Janji DPR
               Demonstrasi kemarin tak hanya berujung di jalanan. Badan Legislasi RI memanggil
               perwakilan buruh untuk bicara langsung di dalam kompleks parlemen.

                Setidaknya ada 13 orang perwakilan serikat yang beraudiensi. Mereka diterima
               langsung oleh Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas, Wakil Ketua
               Badan Legislasi DPR RI Willy Aditya, anggota Badan Legislasi DPR RI Sulaiman
               Hamzah, dan dua orang dari Komisi IX.

                Perwakilan buruh yang melakukan audiensi secara bergantian menyampaikan
               pandangan mereka yang menolak RUU Cipta Lapangan Kerja. Salah satu dari
               mereka mengatakan DPR semestinya mengikuti kemauan buruh.


                 Supratman Andi Agtas lantas berjanji akan melibatkan buruh jika draf sudah
               mereka terima. Mereka mengaku belum membahas RUU itu sama sekali karena
               memang naskahnya belum dikirim pemerintah.


                "Kalau pemerintah sudah mengirim [draf], saya bisa pastikan pasti akan melibatkan
               teman-teman organisasi buruh dalam proses pembahasan," kata Supratman.


                Buruh memang tidak dilibatkan dalam proses penyusunan peraturan yang
               sebetulnya sangat terkait erat dengan hidup mereka. Satuan Tugas Bersama
               Omnibus Law yang dibentuk Airlangga Hartarto, misalnya, lebih didominasi
               pengusaha.

                Mengenai ini, Kadiv Advokasi YLBHI M Isnur pernah  mengatakan  :
               "Pendekatannya (  omnibus law  ) pendekatan ekonomi, pendekatan para pemodal,
               pendekatan asosiasi pengusaha. Sedangkan asosiasi warga, asosiasi orang-orang
               korban, enggak didengarkan sama sekali," kata Isnur, Desember tahun lalu..

                (tirto.id - Hukum ) Reporter: Haris Prabowo Penulis: Haris Prabowo Editor: Rio
               Apinino









                                                      Page 185 of 203.
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191