Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2019
P. 63
Pemberian perlindungan tenaga kerja sektor informal tersebut merupakan
program baru sebagai bentuk pemerintah hadir untuk rakyat. Pemkot Madiun akan
bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun guna mewujudkannya.
Pihak Disnaker juga telah melakukan pendataan, verifikasi, dan validasi tenaga
kerja informal yang akan diikutsertakan dalam program tersebut. Adapun pendataan
sebelumnya melibatkan Ketua RT untuk memberikan usulan peserta.
"Untuk hasil pendataan sementara, sesuai nama dan alamat terdapat sebanyak
8.962 orang tenaga kerja informal yang telah terdaftar. Mereka telah diverifikasi dan
divalidasi, di antaranya adalah warga Kota Madiun dan bekerja secara informal atau
mandiri," katanya.
Adapun contoh tenaga kerja informal yang jadi sasaran adalah abang becak,
pedagang kali lima, petani, tukang ojek, ataupun pedagang di pasar.
"Pada tahap awal telah dianggarkan Rp1 miliar sekian untuk preminya. Jika kurang,
nanti bisa diajukan lagi di Perubahan Anggaran Keuangan tahun 2020," kata dia.
Suyoto menambahkan, program Siaga Kita sejalan dengan tugas BPJS
Ketenagakerjaan dalam melindungi seluruh pekerja di Indonesia, baik dari sektor
formal maupun informal sesuai peraturan yang berlaku.
Dengan terdaftar sebagai peserta jaminan kematian, ahli waris nantinya akan
menerima santunan kematian sebesar Rp24 juta jika terjadi risiko. Sedangkan, jika
kematian disebabkan karena kecelakaan kerja, maka santunan yang akan diberikan
mencapai Rp48 juta.
Demikian pula jika terjadi risiko sakit ataupun cacat akibat kecelakaan kerja, maka
akan mendapat santunan kecacatan dan beasiswa bagi anaknya yang masih berusia
sekolah.
Pewarta: Louis Rika Stevani Editor: Budhi Santoso COPYRIGHT (c)2019 .
Page 62 of 73.