Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2020
P. 128

"Harapannya ingin pulang, semoga ada keajaiban boleh pulang bareng-bareng,"
               tuturnya.

               Tiara berkata, rekan buruh migrannya asal Indonesia di Wuhan memperlihatkan
               tayangan berita di Youtube tentang ratusan WNI yang sudah dipulangkan.

               Sejak awal, kata dia, ia pesimis bakal diperhatikan pemerintah karena statusnya
               sebagai pekerja gelap.

               "Itu WNI yang punya paspor dan visa. Tidak ada TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Di
               China tidak ada TKI yang resmi," ujar Tiara.

               'Boleh pulang tapi harus dipenjara dulu' Buruh migran Indonesia lain yang terisolasi
               di Wuhan adalah Asih.

               Perempuan asal Lampung itu bekerja di Wuhan sejak enam tahun terakhir.

               Asih mengaku cemas dengan penyebaran virus corona , walau ia mengikuti saran
               untuk tidak keluar rumah majikan selama sepuluh hari terakhir.

               "Yang namanya manusia, saya waswas. Saya cuma bisa berdoa dan tawakal," kata
               Asih saat dihubungi dari Jakarta.

               "Majikan saya bilang, 'Kamu enggak usah khawatir, kamu tanggung jawab saya,
               pokoknya ikuti perkataan saya'." "Makan seadanya, dengan garam pun saya bisa.
               Tapi hati tidak enak. Waswas. Majikan bilang nanti saya malah bisa sakit," ujarnya.

               Asih mengaku sempat berkorespondensi dengan sejumlah WNI di Wuhan terkait
               pemulangan ke Indonesia.

               Ia mendapat informasi bahwa hanya yang berpaspor dan memegang visalah yang
               dapat dievakuasi.

               Kalaupun berkeras ingin mengikuti evakuasi itu, Asih berkata ia perlu ke Kedutaan
               Besar Republik Indonesia di Beijing dan mengaku kesalahan bekerja tanpa visa ke
               pihak imigrasi China.

               Wuhan dan Beijing berjarak sekitar 1.100 kilometer. Itu setara kurang lebih 11 jam
               perjalanan darat dan delapan jam penerbangan pesawat.

               "Saya diminta bicara terus terang ke KBRI. Sedangkan saya keluar rumah saja tidak
               bisa, nanti sampai Beijing harus dipenjara setengah bulan, itu sama saja bunuh diri.
               Akhirnya saya tidak jadi hubungi KBRI," ujarnya.

               Asih mengklaim saat ini terdapat setidaknya delapan hingga 12 buruh migran
               Indonesia di Wuhan.




                                                      Page 127 of 130.
   123   124   125   126   127   128   129   130   131