Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 64
Ringkasan
MENANGGAPI Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani
pada 18 Desember 2020 melalui media mempertanyakan apakah perpanjangan penangguhan
penempatan PMI ke Taiwan melibatkan masalah politik, Taipe Economic and Trade Office (TETO)
memberikan enam poin terkait masalah pekerja migran Indonesia.
INILAH ENAM POIN ALASAN TAIWAN MENOLAK PEKERJA MIGRAN INDONESIA
MENANGGAPI Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani
pada 18 Desember 2020 melalui media mempertanyakan apakah perpanjangan penangguhan
penempatan PMI ke Taiwan melibatkan masalah politik, Taipe Economic and Trade Office (TETO)
memberikan enam poin terkait masalah pekerja migran Indonesia.
Dalam pernyataan tertulis Sabtu (19/12) pada poin pertama TETO menegaskan bahwa Taiwan
dan Indonesia memiliki hubungan bilateral yang erat. Perpanjangan periode penangguhan
penempatan PMI ke Taiwan adalah semata-mata berdasarkan pertimbangan pencegahan
epidemi dan tidak memiliki implikasi politik.
"Pemerintah Taiwan bersedia untuk membuka kembali penempatan PMI ke Taiwan setelah
Taiwan-Indonesia mencapai konsensus tentang langkah-langkah pencegahan epidemi," tulis
TETO dalam pernyataannya.
Kedua, lebih dari dua bulan terakhir, PMI telah menjadi sumber utama kasus terkonfirmasi covid-
19 dari luar Taiwan. Dengan statistik sejak 16 Oktober hingga 17 Desember 2020, Taiwan telah
menemukan 226 kasus impor, dan 127 orang di antaranya adalan PMI. Dengan statistik tersebut
PMI menempati lebih dari 50% positif covid-19. Dan menjadikan PMI sebagai sumber terbesar
dari kasus impor yang dikonfirmasi di Taiwan.
"Hal ini sangat mengancam keselamatan masyarakat Taiwan. Serta d iantara 127 PMI, ada 76
orang yang membawa hasil pemeriksaan PCR negatif dari Indonesia. Namun setelah diperiksa
di Taiwan dikonfirmasi positif, proporsinya cukup tinggi mencapai 60%. Hal ini mengejutkan dan
menimbulkan perhatian serius dari masyarakat Taiwan." Ketiga, ditemukan kasus terkonfirmasi
dari pekerja migran asal Filipina yang tidak dilarang masuk ke Taiwan TETO mengatakan bahwa
Filipina, Vietnam dan Thailand juga menjadi sumber utama pekerja migran di Taiwan. Namun
dari statistik mulai 16 Oktober sampai 17 Desember 2020, Vietnam dan Thailand mencatat nol
kasus impor di Taiwan. Sedangkan Filipinan memiliki 34 kasus.
"Namun dari 34 kasus tersebut, hanya 4 kasus yang membawa hasil pemeriksaan PCR negatif
dari Filipina yang terkonfirmasi positif setelah melakukan pemeriksaan di Taiwan, hanya
menempati proporsi 9%, jauh lebih rendah dibandingkan proporsi 60% dari Indonesia. Data di
atas menunjukkan bahwa pekerja migran dari Filipina, Thailand, dan Vietnam, dalam jumlah
yang terkonfirmasi covid-19 maupun proporsi yang membawa hasil pemeriksaan PCR negatif.
Dan kemudian terkonfirmasi positif setelah pemeriksaan PCR di Taiwan, jauh lebih rendah
dibandingkan dengan Indonesia. Larangan PMI masuk ke Taiwan semata-mata dikarenakan
terlalu banyak kasus impor dari PMI dan tingkat perbedaan hasil pemeriksaan PCR terlalu tinggi,"
sebutnya.
Keempat, adanya penangguhan PMO ke Taiwan pertama kali dilakukan periode 4-17 Desember
2020. Sementara Kepala BP2MI menyebutkan bahwa Taiwan tidak menunggu sampai laporan
investigasi dikeluarkan. Dan pada 16 Desember 2020 langsung mengumumkan bahwa akan
memperpanjang penangguhan penempatan PMI.
63