Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 74
Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di enam negara, yakni Hong Kong, Taiwan, Malaysia,
Singapura. Korea Selatan dan Brunei Darussalam, banyak yang dipulangkan ke Tanah Air
lantaran ekonominya terhimpit.
Menteri Ketenagakerjaaan (Menaker) Ida Fauziyah memberi perhatian serius terkait hal itu.
"Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan bantuan kepada pekerja migran Anak
Buah Kapal (ABK) perikanan yang terdampak Covid-19. Kami juga membantu pemulangan calon
PMI bekerja sama dengan P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia)," ujar Ida
dalam acara yang digelar di kantor Kemnaker di Jakarta.
Selain itu, Ida mengaku pihaknya juga memberikan bantuan bahan pokok kepada PMI yang
terdampak Covid-19 di negara-negara penempatan. Termasuk membantu lewat program
pengalokasian perluasan kesempatan kerja bagi pekerja dan calon pekerja serta anggota
keluarganya.
"Bantuan tersebut berupa program padat karya infrastruktur, padat karya produktif, inkubasi
bisnis, teknologi tepat guna dan tenaga kerja mandiri," jelasnya.
Sementara, terkait program Kartu Prakerja bagi para pekerja migran yang kembali ke Tanah Air,
Kemnaker telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia (BP2MI) dan P3MI.
Tujuannya, untuk membantu sosialisasi dan mendorong PMI serta calon PMI terdampak Covid-
19 untuk mengikuti program itu, agar mendapatkan bantuan selama pandemi.
"Kementerian Ketenagakerjaan juga memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan
suplemen kepada 42 Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA). Kami juga memberikan bantuan APD
dan suplemen kepada 324 P3MI," ungkap Ida.
Menurut dia, pemerintah juga sudah mendirikan LTSA di 45 dinas yang berada di daerah kantong
asal PMI. LTSA itu nanti diharapkan dapat memberikan pelayanan cepat, efisien dan murah untuk
para calon pekerja.
Tidak hanya itu, pemerintah juga telah mendirikan Desa Migran Produktif (Desmigraif) di 402
kantong PMI. Petugas Desmigratif yang tersebar di desa-desa tersebut diharapkan dapat
melakukan empat hal, yaitu; pusat layanan migrasi, usaha produktif, komunitas pembangunan
keluarga dan fasilitasi penumbuhkembangan koperasi atau badan usaha milik desa. qar
73

