Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 72

Alasan  Pengusaha  Dian  mengungkapkan  hal  ini  dijadikan  alasan  oleh  perusahaan  dan  para
              pengusaha untuk melakukan efisiensi.
              "Hal ini berujung pada semakin maraknya PHK massal terhadap kaum buruh di Indonesia. Dari
              data Kemenaker hingga 31 Juli 2020, jumlah pekerja yang terkena PHK maupun dirumahkan
              mencapai 3,5 juta," kata dia.

              Dia  menyebut  berdasarkan  data  penelitian  Marsinah  FM  terhadap  buruh  di  Jabodetabek,
              Karawang dan Jawa Tengah 28,8% buruh dirumahkan dan sebanyak 65,85% diantaranya tidak
              diupah sama sekali selama dirumahkan.

              Tindakan merumahkan buruh, merupakan tindakan mencampakkan buruh setelah sekian lama
              memberi laba bagi kantong pengusaha.

              Menurut dian maraknya PHK massal ini tak lepas dari dipermudahnya proses PHK tersebut oleh
              Menteri Tenaga Kerja dengan diterbitkannya surat 3-Menaker nomor M/3/HK.04/III/2020 tahun
              2020 tentang perlindungan pekerja/buruh dan kelangsungan usaha dalam rangka pencegahan
              dan penanggulangan COVID-19.

              "Alih-alih  melindungi  tenaga  kerja,  surat  edaran  ini  justru  memberikan  lampu  hijau  bagi
              pengusaha untuk mempermudah buruh dirumahkan, di-PHK semena-mena," jelas dia.

              Meskipun para pengusaha sudah mendapatkan stimulus fiskal tidak lantas membuat perusahaan
              tergerak melindungi buruh pada situasi sulit. Padahal di tengah pandemi, buruh tidak hanya
              butuh sekadar kenyang, tapi juga nutrisi yang cukup supaya terhindar dari COVID-19.

              Dia menyebut pandemi ini juga seolah menjadi pembenaran untuk tidak menaikkan upah buruh.
              Kebijakan Kemenaker dengan menyerahkan penentuan upah pada perundingan antara buruh
              dan pengusaha, sesungguhnya merupakan tindakan melepas tanggung jawab negara.
              "Dengan bersembunyi di balik kalimat 'kesepakatan antara buruh dan pengusaha' yang seolah
              demokratis, sebenarnya merupakan strategi licik yang bersembunyi di balik alasan menurunnya
              permintaan pasar," jelas dia.



































                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77