Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 140

Title          POLEMIK RUU CIPTAKER: MENGACU UMP, UPAH BURUH TERANCAM TURUN DRASTIS
               Media Name     jawapos.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://www.jawapos.com/nasional/17/02/2020/polemik-ruu-ciptaker-menga cu-ump-
               Page/URL
                              upah-buruh-terancam-turun-drastis/
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive









               Draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker) yang diinisiasi
               pemerintah sudah diserahkan ke DPR. Bersamaan dengan itu pula, naskah RUU
               tersebut beredar luas ke publik. Polemik mencuat. Serikat buruh yang tergabung
               dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak omnibus law tersebut.

               Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, pihaknya tidak mau duduk bersama
               pemerintah untuk membahas regulasi tersebut. Alasannya, RUU Ciptaker,
               khususnya terkait dengan klaster ketenagakerjaan, sangat merugikan pekerja.

               ''Kami tidak bertanggung jawab atas satu pasal pun dalam RUU ini,'' kata Said Iqbal
               kepada wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, kemarin (16/2).

               Said Iqbal menyebut sembilan alasan yang memicu penolakan pada omnibus law
               RUU Ciptaker. Di antaranya, hilangnya upah minimum yang diganti per satuan
               waktu.

               ''Ketika upah dibayarkan per jam, otomatis upah minimum hilang,'' jelasnya. Dalam
               RUU Ciptaker, upah minimum hanya didasarkan pada upah minimum provinsi
               (UMP). Artinya, upah minimum kabupaten/kota (UMK) dan upah minimum sektoral
               kabupaten/kota (UMSK) akan hilang. Padahal, UMP tidak dibutuhkan karena upah
               pekerja di kabupaten/kota mengacu pada UMK.


               Dia memberikan contoh Provinsi Jawa Barat (Jabar). UMP Jabar 2020 sebesar Rp
               1,81 juta. Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan UMK di
               semua kabupaten/kota di Jawa Barat. Kabupaten Karawang, misalnya. UMK 2020
               Karawang mencapai Rp 4.594.324. Lalu, Kota Bekasi Rp 4.589.708 dan Kabupaten
               Bekasi Rp 4.498.961. ''Jika yang berlaku hanya UMP, upah pekerja di
               kabupaten/kota di Jabar akan turun drastis,'' ujarnya.

               Penolakan lain berkaitan dengan longgarnya aturan pengusaha melakukan
               pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada buruh. Dalam draf omnibus law RUU
               Cipta Kerja, poin tentang PHK diatur dalam pasal 150--152. Dalam pasal (1)
               disebutkan, pemutusan hubungan kerja dilaksanakan berdasarkan kesepakatan
               antara pengusaha dengan pekerja/buruh.


               Bandingkan dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam
               pasal 151 disebutkan, pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan




                                                      Page 139 of 185.
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145