Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 166
"Sebesar 37 persen menyatakan tidak mendukung, dan itu cukup banyak juga. Namun, bagi
yang tidak memahami RUU Cipta Kerja tidak diberikan pertanyaan lebih lanjut," katanya.
Selain itu, pada pertanyaan apakah RUU tersebut mampu menjadi instrumen penanganan krisis
dan resesi ekonomi , sebagian informan menyebutkan optimistismenya sebesar 58 persen atas
produk undang-undang tersebut.
Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Pengamat Administrasi Publik Universitas Padjadjaran
Muhammad Rizal menyebut bahwa ekosistem ketenagakerjaan yang diatur dalam RUU Cipta
Kerja menjamin fleksibilitas untuk investor lebih mudah masuk dan membuka lapangan kerja
lebih masif.
Hal ini dinilai sangat krusial untuk dilakukan karena Indonesia saat ini menghadapi tantangan
bonus demografi pekerja.
"RUU Cipta Kerja jika nantinya disahkan punya fleksibilitas untuk mempertahankan,
memperbaiki, dan bahkan menghapus norma lama serta menciptakan norma baru yang lebih
ramah investasi . Ini sangat penting untuk segera dilakukan di Indonesia," kata Rizal.
Menurut dia, Indonesia saat ini cukup ketinggalan dibandingkan negara tujuan investasi lainnya.
Sedangkan, upaya menarik kembali investor dinilai akan semakin sulit setelah adanya Covid-19.
"Kalau kita tidak mampu memberikan regulasi yang kompetitif dan menarik buat investor,
sangat mungkin terjadi relokasi bisnis besar-besaran ke wilayah yang lebih kompetitif. Kalau
masih di Indonesia ya mungkin masih oke, tapi kalau ke luar dari Indonesia kan tidak bagus
juga," katanya..
165

