Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 35

SERAPAN LULUSAN VOKASI DI DUNIA KERJA KURANG DARI 15 PERSEN

              Jakarta, gatra.com -  Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengapresiasi program Forum
              Pengawas Vokasi atau Rumah Vokasi yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan
              (Kemendikbud). Namun, APINDO mengharapkan fokus dari program tersebut bukan hanya di
              soal vokasionalnya saja, namun juga pada penciptaan lapangan pekerjaan.

              Ketua Umum APINDO, Hariyadi Sukamdani, menuturkan, berdasarkan pengalaman APINDO dan
              KADIN saat menginisiasi Program Pemagangan Nasional bersama Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemenaker) Sejak 2017, masalah yang ada di lapangan adalah kurangnya serapan lulusan
              Vokasi ke dunia kerja.

              "Jadi di  job creation  -nya ini yang tidak berjalan sesuai rencana. Evaluasi kami, yang terserap
              itu kurang dari 15%, dari 189 ribu peserta program pemagangan nasional tadi. Jadi, ini memang
              pekerjaan yang berat di kita itu di lapangan pekerjaan yang masih minim," kata Hariyadi dalam
              telekonferensi pers daring, Rabu (15/7).

              Meskipun  begitu,  Hariyadi  tetap  gembira  karena  melalui  program  Forum  Pengarah  Vokasi
              Kemendikbud adalah bukti dari upaya pemerintah memperkuat sektor vokasi. Hal itu pun yang
              dinilainya  sejalan  dengan  misi  pihaknya,  yaitu  secara  aktif  dalam  mengembangkan  vokasi,
              termasuk mengiring adanya  pilot project  sebagai mitra pendidikan di wilayah yang disepakati
              untuk pembentukan lembaga serupa di daerah.

              "APINDO juga mendorong keterlibatan  leading company  di masing-masing sektor dan untuk
              memastikan  bahwa  dukungan  vokasi  ini  bisa  berjalan,  perlu  adanya  tempat  praktik  sebagai
              playground  . Melalui  dual system  bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik,"
              katanya.

              Sementara  itu,  hal  serupa  disampaikan  Ketua  Umum  Kadin  Indonesia,  Rosan  Roeslani.
              Menurutnya,  dunia  usaha  sudah  pasti  menyambut  baik  kolaborasi  antara  Kemendikbud  dan
              dunia  usaha  terkait  "pernikahan  massal"  vokasi  dengan  industri.  Menurutnya,  akselerasi
              pendidikan vokasi menjadi penting sebagai sarana peningkatan kemampuan dan produktivitas
              tenaga kerja ke depan.

              "Kita bisa produksi tenaga kerja yang bukan hanya siap kerja, tapi juga siap pakai. Dan dalam
              hal  ini,  tentunya  dari  semua  penmangku  kepentingan  berkerja  sama.  Dari  dunia  usaha,
              pemerintah,  akademik,  dan  seluruh  lainnya  dalam  rangka  kita  meningkatkan  kemampuan
              tenaga kerja ke depan," kata Rosan.

              Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan
              bahwa Forum Pengarah Vokasi diharapkan bisa menjadi jembatan dalam "pernikahan massal"
              antara vokasi dan industri.

              "Forum ini dibentuk untuk menjadi jembatan-jembatan antara industri, masing-masing sektor
              industri dan Kemendikbud, Ditjen Vokasi, dan unit Pendidikan Vokasi. Forum pengarah vokasi
              ini adalah suatu jembatannya, karena harus SDM di industri lagi yang memberikan pengarahan
              kepada kita," ujarnya..









                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40