Page 81 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2021
P. 81

Pemerintah Indonesia berharap, pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3 di Indonesia dapat
              menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan dan pelayanan
              pengujian  lingkungan  kerja  untuk  berani  melakukan  perubahan  menuju  trust-based  culture
              (budaya berbasis kepercayaan).

              "Saya  percaya,  dengan  dukungan  Dr.  Therese  beserta  tim,  kerja  sama  antara  pemerintah
              Indonesia dan pemerintah Inggris, khususnya di bidang ketenagakerjaan dapat lebih meningkat
              dan berkembang," kata Ida Fauziyah.

              Ida  Fauziyah  mengungkapkan,  pemerintah  Indonesia  telah  menjalin  hubungan  diplomatik
              dengan Inggris sejak 1949. Indonesia dan Inggris juga merupakan negara yang tergabung dalam
              G20, dan isu mengenai ketenagakerjaan menjadi salah satu perhatian utama dalam upaya untuk
              mewujudkan prioritas negara anggota G20, yakni pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan
              dan berimbang, serta inklusif.

              Ida Fauziyah menambahkan, pada pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Perburuhan Negara
              G20 di Catania, Italia, pada Juni 2020 lalu, pemerintah Indonesia berkesempatan melakukan
              pertemuan  bilateral  dengan  pemerintah  Inggris.  Pada  pertemuan  ini,  pemerintah  Inggris
              mengutarakan untuk memberikan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia.

              "Dukungan diberikan khususnya pada isu Inclusive Labour Market and Job Quotas for People
              with Disabilities (pasar tenaga kerja inklusif dan kuota kerja untuk penyandang disabilitas) dan
              Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (pengembangan kapasitas
              manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan)," kata Ida Fauziyah.

              Terkait isu prioritas Inclusive Labour Market and Job Quotas for People with Disabilities, lanjut
              Ida Fauziyah, diperlukan studi dan benchmarking dengan beberapa negara G20, khususnya di
              Inggris  untuk  memperdalam  pemahaman  tentang  tiga  hal,  yaitu  kondisi  dan  tantangan
              partisipasi penyandang disabilitas di pasar kerja; perspektif para penyandang disabilitas dalam
              partisipasinya  di  pasar  kerja;  dan  perspektif  pemberi  kerja  terhadap  partisipasi  penyandang
              disabilitas di pasar kerja.
              "Indonesia telah mengatur proses pelatihan kerja, rekrutmen, penempatan kerja, keberlanjutan
              kerja, dan pengembangan karir yang adil serta tanpa diskriminasi termasuk bagi penyandang
              disabilitas," ujar Ida Fauziyah.

              Menaker Ida menegaskan, pemerintah telah mendorong pemberdayaan penyandang disabilitas
              untuk dipekerjakan di pemerintahan paling sedikit 2 persen dan perusahaan swasta minimal 1
              persen dari jumlah pegawai atau pekerja.

              Hal tersebut sesuai UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, khususnya Pasal
              53 ayat (1), dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 3 Tahun 2021 tentang
              Pedoman Pemberian Penghargaan Nasional kepada Perusahaan dan BUMN yang Mempekerjakan
              Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas.
















                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86