Page 165 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 165

KEMNAKER KOORDINASI DENGAN KEMENDAGRI BINA DAN AWASI KEBIJAKAN
              ANIES BASWEDAN
              Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam
              Negeri (Kemendagri) untuk membina dan mengawasi kepala daerah yang memutus besaran
              upah melampaui ketentuan Kemnaker. Misalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang
              menetapkan upah tahunan untuk pekerja melampaui keputusan pemerintah pusat.

              "Penetapan upah yang tidak berdasarkan ketentuan yang berlaku akan menimbulkan polemik di
              masyarakat,  seperti  yang  terjadi  di  Provinsi  DKI  Jakarta.  (Kami)  telah  berkoordinasi  dengan
              Kemendagri  dalam  rangka  pembinaan  dan  pengawasan  kebijakan,"  kata  Kepala  Biro  Humas
              Kemnaker, Chairul Fadhly Harahap dikutip dari akun Twiter @KemnakerRI, Rabu (22/12/2021).

              Pihaknya  mengaku  siap  memediasi  pihak-pihak  yang  berselisih  terkait  penetapan  UMP  DKI
              Jakarta  Tahun  2022.  Menurut  dia,  keputusan  Kemnaker  melalui  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor 36/2021 tentang pengupahan telah mempertimbangkan berbagai aspek.
              "Upah minimum penetapannya telah disepakati oleh 3 pihak, upah itu memang hak pekerja, tapi
              juga harus diingat dan disesuaikan dengan kemampuan pengusaha," katanya.

              Dia  menambahkan,  pihaknya  juga  mengpresiasi  Gubernur  yang  telah  menetapkan  upah
              minimum  berdasarkan  PP  36  Tahun  2021.  Sebab,  pemerintah  pusat  memutuskan  besaran
              kenaikan upah itu telah sesuai dengan kesepakatan tripartit yang dibangun pemerintah bersama
              pengusaha dan buruh.

              "Pemerintah  telah  memberlakukan  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  sebagai
              landasan hukum penetapan Upah Minimum (UM) di seluruh daerah di Indonesia. Pemerintah
              berharap seluruh Pemerintah Daerah dalam menetapkan UM di daerahnya untuk mengacu pada
              ketentuan yang berlaku," ujarnya.

              Dia  menambahkan,  keputusan  pemerintah  pusat  itu,  harusnya  dipatuhi  oleh  seluruh  kepala
              daerah di Indonesia. Sebab, keputusan itu telah memiliki landasan hukum dalam PP nomor 36
              tahun 2021. Apalagi, keputusan itu dibuat melalui mekanisme negosiasi tripartit.

              "Sikap kita adalah penetapan Upah Minimum (UM) harus tetap mengacu pada PP Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan telah berdasarkan kesepakatan unsur pemerintah, pengusaha,
              dan pekerja/buruh," katanya.[].




























                                                           164
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170