Page 263 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 263

RENCANA AKSI FSPPB, KETUA KOMISI VII DPR: UTAMAKAN KEPENTINGAN
              MASYARAKAT
              Laporan  Wartawan  Tribunnews.com,  Malvyandie,  JAKARTA  -  Ketua  Komisi  VII  Sugeng
              Suparwoto  meminta  semua  pihak  untuk  bijak  dan  mengutamakan  kepentingan  masyarakat,
              dalam menyikapi permasalahan antara Forum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dan
              pimpinan Pertamina.

              "Harus  utamakan  kepentingan  masyarakat.  Jangan  sampai  masyarakat  yang  jadi  korban.
              Jalankan komunikasi dan musyawarah yang intens antar pihak. Pasti ada solusi," tegas Sugeng
              di Jakarta hari ini (22/12/2021).

              Sugeng menambahkan, semua pihak memang harus menahan diri. Pasalnya, Pertamina adalah
              BUMN strategis yang bertanggung jawab untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.

              Selain  harus  menjalankan  kaidah-kaidah  korporasi  sebagaimana  diatur  dalam  UU  Nomor  19
              tahun 2003 tentang Badang Usaha Milik Negara, imbuhnya, Pertamina juga harus menjalankan
              fungsi pelayanan masyarakat, sebagaimana ditugaskan oleh Pemerintah.

              "Terlebih, Pertamina kini sedang menjalankan konsolidasi struktural dan juga kultural tentunya,
              dengan sistem tata kelola yang baru dengan Pertamina holding. Ini memerlukan kecermatan dan
              komitmen semua pihak," tutur Sugeng.

              Selain itu, Pertamina sebagai badan usaha migas juga tak lepas dari kondisi ekonomi global
              akibat Covid-19.

              "Sunggung beruntung ketika terjadi oil shock, kerugian Pertamina tidak terlalu dalam pada 2020
              lalu. Dan kini, ketika harga crude oil fuktuatif dan cenderung tinggi, Pertamina juga menghadapi
              tantangan yang tidak mudah," lanjut Sugeng.
              "Makanya,  semua  pihak  harus  menahan  diri,  bijak,  rasional.  Jangan  korbankan  kepentingan
              rakyat," tegasnya.

              Tidak hanya itu. Menurut Sugeng, Pertamina saat ini juga menghadapi tantangan. Tantangan
              Pertamina  adalah,  bagaimana  turut  merumuskan  strategi  dan  implementasi  bagi tercapainya
              bauran energi nasional dengan EBT mencapai 23 persen di tahun 2025, seperti dicanangkan
              Pemerintah.

              "Isu global warming, decarbonisasi, dan transisi energi ke energi terbarukan, mengharuskan
              Pertamina mengubah orientasi dan strategi harus dijalankan," pungkasnya.

              Mengenai  rencana  aksi  pada  29  Desember  2021  dan  7  Januari  2022,  sebelumnya  sudah
              disampaikan  FSPPB.  FSPPB  sudah  melayangkan  Surat  Disharmonisasi  Hubungan  Industrial
              Pertamina kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat
              (10/12/2021).
















                                                           262
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268