Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2020
P. 33
Mendapatkan laporan tersebut, pada 26 Maret 2020 Kapolsek beserta tokoh
masyarakat di kecamatan itu lalu mendatangi pabrik tempat TKA China
dipekerjakan. Disana, Kapolsek menegaskan, dalam situasi merebaknya COVID-19,
pihaknya tidak memberikan toleransi terkait kedatangan TKA asal China tersebut.
Alasannya, semua demi keselamatan warga sekitar dan sesuai ketentuan
pemerintah agar warga mengisolasi diri secara mandiri.
Melihat ketegasan Kapolsek tersebut, alhasil, pihak perusahaan pun sepakat untuk
memulangkan TKA China pada 27 Maret 2020 lewat Bandara Rahadi Oesman
Ketapang.
"Sikap Kapolsek ini patut diapresiasi dan diacungi jempol. Berbeda dengan sikap
Kapolda Sultra yang meloloskan TKA China masuk ke Kendari, yang hingga kini
masih bekerja di daerah tersebut," tegas Neta.
Lebih lanjut kata Neta, masih bisa masuknya TKA China ke Indonesia di tengah
makin meluasnya COVID-19 menjadi sebuah tanda tanya besar, dan sekaligus
menunjukkan bahwa sikap pemerintah tidak jelas dalam mengatasi wabah corona.
"Karena di satu sisi masyarakat dilarang berkumpul, bahkan dilarang berkumpul di
tempat ibadah, tapi di sisi lain TKA Cina tetap dibiarkan masuk," sindirnya.
Dalam kondisi seperti ini, Neta mengatakan bahwa IPW berharap kepada jajaran
kepolisian, terutama para kapolsek untuk senantiasa berada di garda terdepan,
untuk memantau masuknya orang-orang asing ke wilayah tugasnya, terutama para
TKA China dan kemudian meminta mereka kembali ke negerinya. Hal itu agar
masyarakat aman dan tidak resah di tengah makin meluasnya wabah corona.
"Polsek dan jajaran intelijen Polri harus melindungi masyarakat dari berbagai
keresahan. Jika aparatur lain lalai dan meloloskan TKA Cina masuk ke negeri ini di
tengah kian meluasnya wabah corona, sepertinya harapan satu satunya tinggal
pada para kapolsek," pungkasnya. (Foto Ilustrasi/ Istimewa).
Page 32 of 107.