Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2020
P. 39

Oleh karena itu, GEBRAK mendesak pemerintah memberikan jaminan agar tidak ada
               PHK selama krisis Covid-19.


               Pemotongan Upah  Ironisnya, pemerintah justru melindungi pengusaha dengan
               membuka peluang terjadinya pemotongan upah lewat Surat Edaran Menteri
               Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang
               Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan
               dan Penanggulangan Covid-19. Surat edaran itu mengizinkan adanya perubahan
               besaran dan waktu pembayaran upah sesuai kesepakatan antara pengusaha dan
               pekerja/buruh. Namun kenyataannya hanya berdasarkan keputusan pengusaha.

               Buruh kembali dikorbankan dalam menanggung dampak perlambatan ekonomi.
               Padahal berbagai stimulus dan kemudahan telah diberikan oleh pemerintah kepada
               pengusaha sejak Paket Kebijakan Ekonomi 2015, keringanan pajak hingga stimulus
               ekonomi dalam masa krisis Covid-19.

               "Semua kebijakan hanya memberikan manfaat bagi pengusaha namun tidak
               memberi manfaat bagi kaum buruh," ujar Ilham.

               Oleh karena itu, GEBRAK mendesak Kementerian Ketenagakerjaan mencabut Surat
               Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/3/HK.04/III/2020
               tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam Rangka
               Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 yang merugikan buruh dan
               bertentangan dengan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

               Sementara itu, di tengah wabah virus corona banyak pekerja lepas yang diupah
               harian kehilangan pekerjaan.


               Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) hingga 25
               Maret, tercatat ada lebih dari 110 pekerja lepas yang kehilangan pekerjaan akibat
               krisis Covid-19 ini. Mereka dalam kondisi sulit karena tetap harus membayar tagihan
               dan kebutuhan pokok sementara tidak ada pekerjaan.

               "Para pekerja lepas berharap ada kebijakan yang membela mereka dalam kondisi
               krisis ini," ungkap Ketua Pengurus Harian SINDIKASI Ellena Ekarahendy.

               Oleh karena itu, GEBRAK mendesak pemerintah agar mengeluarkan kebijakan
               insentif untuk mengurangi beban pekerja harian, berpenghasilan rendah, dan
               korban PHK. Insentif tersebut dapat berupa pembebasan tagihan listrik, gas, air
               bersih, iuran BPJS Kesehatan, iuran BPJS Ketenagakerjaan, relaksasi kredit
               pemilikan rumah (KPR), dan kredit pemilik kendaraan..















                                                       Page 38 of 107.
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44