Page 134 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 134
memiliki probabilitas 1,6 pp (21%) lebih tinggi untuk membeli aset dalam beberapa bulan
terakhir," ungkapnya.
Apa lagi manfaatnya? Buka halaman selanjutnya.
Penerimaan Kartu Prakerja meningkatkan kepemilikan e-wallet sebesar 27.8 poin persentase
(53%). Sebanyak 80% penerima Kartu Prakerja memiliki akun e-wallet, dibandingkan dengan
52% non-penerima pada Survei Endline.
Selanjutnya, penerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 10,5 pp (40%) lebih tinggi untuk
belanja online menggunakan e-wallet dalam sebulan ke belakang, dan Survei Endline juga
menunjukkan peningkatan substansial dalam penggunaan e-wallet untuk kebutuhan lainnya.
Sebelumnya Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu
menyampaikan, Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan pada tahun 2022. "Pemerintah
mengalokasikan anggaran untuk Program Kartu Prakerja sebesar Rp11 triliun atau 4,3% dari
anggaran perlindungan sosial tahun 2022," jelas dia.
Febrio menekankan, Program Kartu Prakerja merupakan inisiatif strategis Pemerintah dan
penanganan Covid-19 karena tidak hanya menjadi sarana transfer dana dari pemerintah ke
masyarakat, tetapi menawarkan skill development sebagai pondasi meraih kesempatan kerja
yang lebih luas.
"Seringkali para pekerja kesulitan mendapatkan pekerjaan dikarenakan kompetensi yang
diperoleh dari lembaga pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk
menjembatani ini pemerintah berupaya memberikan keterampilan bagi Angkatan kerja kita
sehingga labor market akan menjadi lebih sehat dan lebih fleksibel," urainya.
Febrio melanjutkan, hasil survei persepsi masyarakat terhadap manfaat program bantuan
pemerintah di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh IPSOS 2021 menunjukkan Program
Kartu Prakerja menjadi bantuan sosial yang paling bermanfaat. Meski demikian, Febrio
mengingatkan atas capaian yang diperoleh harus tetap dilakukan upaya perbaikan yang
berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari
mengaku lega atas hasil positif dari Studi JPAL ini. "Penelitian dapat dijadikan bukti bagi
skeptisme terhadap Kartu Prakerja. Apalagi, ini merupakan studi yang dilakukan secara
independen, bukan atas biaya dari Manajemen Prakerja," tegasnya.
Denni menyatakan, pihaknya melakukan berbagai inovasi sehingga mendapatkan outcome yang
sangat baik seperti hasil Studi J-PAL ini.
"Kami menciptakan sistem yang mudah diakses. Layanan 100% digital yang didukung oleh cloud
computing. Tapi teknologi hanya alat, butuh orang yang tepat untuk mengoperasikan, serta
kebijakan yang tepat. Untuk itu kami memberikan apresiasi kepada Menko Perekonomian
Airlangga Hartarto dan seluruh tim Kemenko Perekonomian," kata Denni.
Tenaga Ahli Utama Deputi Perekonomian Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengingatkan bahwa
dari Kartu Prakerja hadir pada sisi 'supply' ketenagakerjaan, yakni menyediakan tenaga kerja
yang memiliki kompeten. Sedangkan untuk urusan penyerapan tenaga kerja, kaitannya pada
penyediaan lapangan kerja, sebagaimana menjadi tujuan lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja.
"Namun harus diingat, jangan semua dibebankan pada Kartu Prakerja. Program ini bukan
menggantikan sisi pendidikan formal. Pelatihan dalam Program Kartu Prakerja adalah pelengkap
pendidikan formal serta pelatihan-pelatihan lain yang sudah ada," kata Edy.
133

