Page 417 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 417
Penghargaan ini kembali mengukuhkan komitmen Holding Perkebunan dalam melakukan
transformasi di semua lini perusahaan yang telah mempekerjakan penyandang disabilitas
sebanyak 633 orang mulai dari pelaksana hingga level pengawas.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi kolaborasi yang telah dijalankan
oleh sejumlah kementerian, termasuk Kementerian BUMN yang telah mempekerjakan
Penyandang Disabilitas.
"Salah satu kolaborasi yang telah dijalankan bersama Kementerian BUMN melalui Forum Human
Capital Indonesia (FHCI) hingga November 2021, dimana 72 BUMN telah mempekerjakan 1.271
penyandang disabilitas dan berharap kepada para penerima penghargaan bisa menjadi motivator
bagi perusahaan BUMN lainnya," ujar Ida Fauziyah seperti dikutip, Kamis (2/12).
Adapun penghargaan ini diterima setelah sebelumnya melalui proses verifikasi oleh Tim Verifikasi
yang terdiri atas Kemenaker dan FHCI Kementerian BUMN salah satunya dengan melakukan
kunjungan lapangan ke Kantor Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) di Jakarta dan
melakukan interview melalui Video Conference kepada karyawan penyandang disabilitas di
beberapa entitas PTPN pada Selasa (9/11).
Hasilnya, Holding Perkebunan telah menunjukkan praktik baik pemenuhan aspek-aspek
ketenagakerjaan yang inklusif bagi tenaga kerja penyandang disabilitas.
Pemerintah melalui Undang-undang No. 8 Tahun 2016 mewajibkan BUMN mempekerjakan
paling sedikit 2% penyandang disabilitas. Di tahun 2021 ini, PTPN berpartisipasi dengan
membuka peluang sebanyak 16 posisi untuk diisi oleh penyandang disabilitas Tuna Daksa, Tuna
Rungu, dan Tuna Wicara untuk penempatan di seluruh Indonesia sebagai tenaga Administrasi/
Data Support.
Menurut Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero), Seger Budiarjo, hal ini bukan sekedar pemenuhan ketentuan Undang-undang, “Kami
ingin meningkatkan kesadaran mengenai kesetaraan dan inklusifitas di tempat kerja, juga
memperluas kesempatan pencarian sumber daya manusia yang lebih beragam,”ujarnya.
Apalagi di beberapa perusahaan terbukti penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang
kadang tidak dimiliki karyawan non-disabilitas”. “Di samping itu, dengan mempekerjakan
penyandang disabilitas dapat memberikan nilai tambah terhadap reputasi, prestise, dan nama
baik perusahaan, sebagai entitas yang berkomitmen dalam mewujudkan dunia kerja inklusif,
dalam penghormatan asas kesetaraan”, tambah Seger.
Secara keseluruhan, penyandang disabilitas yang bekerja di PTPN Group sebanyak 633 orang
mulai dari pelaksana hingga level pengawas, tersebar di berbagai posisi, yakni : operator dan
pelaksana, supporting dan keamanan, staf administrasi dan teknisi, supervisor tingkat pelaksana
atau mandor, dan supervisor atau tingkat manager. Derajat kedisabilitasannya pun berbeda-
beda, mulai dari ringan, sedang hingga berat..
Perusahaan memberikan penghargaan dan membuka kesempatan yang sama kepada para
pekerja penyandang disabilitas untuk berkembang melalui berbagai fasilitas. Di antaranya
pelatihan sesuai jabatan dan jenjang karier, promosi jabatan, sistem upah, berbagai fasilitas
BPJS seperti Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari
Tua, hingga Jaminan Pensiun.
Ke depannya PTPN Group akan terus berkomitmen melakukan peningkatkan berbagai fasilitas
untuk memudahkan mobilitas karyawan penyandang disabilitas dalam melakukan tugasnya.
Selain itu, PTPN Group juga menerbitkan fasilitas non-fisik seperti peraturan, termasuk dalam
hal perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
416

