Page 419 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 419
UMK BATAM NAIK RPRP35.429
Upah Minimum Kota ( UMK ) Batam tahun 2022 hanya naik sebesar Rp35.429 (0,85 persen).
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad telah mengesahkan besaran UMK Batam
tersebut sebesar Rp4.186.359 pada, Rabu (1/12/2021).
"Bagi Kabupaten/Kota lain diluar Batam, keputusan sudah ditandatangani pada 30 November.
Batam sedikit lebih lamban, dan baru ditandatangani tadi malam," terang Kepala Dinas Tenaga
Kerja (Disnaker) Propvinsi Kepri, Mangara Simarmata, Kamis (2/12/2021) melalui sambungan
telepon.
Sempat tertundanya penetapan UMK bagi Kota Batam dikarenakan permasalahan komunikasi
antara pihak Pemprov Kepri dengan Pemko Batam.
Walau begitu, Mangara menerangkan bahwa hal tersebut hanyalah masalah administratif saja.
Menanggapi polemik komunikasi ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi
Sakyakirti mengatakan kewenangan Pemko Batam dalam menjalankan dan membahas
penetapan upah minimum kota (UMK) sudah selesai, dan selanjutnya untuk penetapan menjadi
kewenangan dari Gubernur Kepri.
"Jadi alasan penundaan kemarin karena gagal komunikasi. Sebenarnya itu tidak ada hubungan,
karena penetapan itu mutlak kewenangan Pak Gubernur. Kalau komunikasi saya rasa tidak perlu
lagi. Sebab tugas dan kewenangan kami sebagai DPK di Batam sudah selesai, makanya angka
tersebut bisa dikirimkan Pak Wali ke Provinsi," tegasnya.
Rudi mengungkapkan, rekomendasi UMK Batam dikirim sebelum keluarnya penetapan
kemenangan buruh atas gugatan di MK.
Sehingga hal tersebut tidak relevan dengan alasan gagal komunikasi, sehingga penetapan UMK
ditunda.
Ia menjelaskan, penetapan upah ini memang harusnya sudah ditetapkan tanggal 30 November
lalu, namun karena adanya penolakan dari buruh, Gubernur ingin berkoordinasi dengan Batam.
Hal ini tidak perlu dilakukan, karena kewenangan sudah sepenuhnya berada di tangan pimpinan
daerah Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
"Tidak ada sangkut paut lagi dengan kota. Sekarang tergantung Pak Gunernur untuk
menetapkan angka yang sudah dikirim tersebut," ujarnya.
Buruh Menggungat UU Cipta Kerja Mengenai gugatan buruh terhadap UU Cipta Kerja, pada
putusannya, MK menganggap UU Cipta Kerja Inkonstitusional bersyarat, dan pemerintah diberi
waktu selama dua tahun melakukan perbaikan.
Wali Kota Batam, Rudi mengungkapkan hal tersebut juga merupakan kewenangan Gubernur
Kepri, apakah mau diterima atau ditolak soal gugatan ini.
"Termasuk soal itu. Kalau Gubernur ingin mencabut atau menetapkan UMK yang sudah dikirim.
Apakah ingin dinaikkan atau diturunkan angkanya itu kewenangan Pak Gubernur, sebagai
pemerintah kota kami menunggu saja keputusannya," jelasnya.
Keterangan foto Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti (partahi/suara.com) Kontributor :
Partahi Fernando W. Sirait
418

