Page 448 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 448

SOAL UMK KABUPATEN KOTA, INI KATA ANGGOTA DPRD JABAR

              Anggota DPRD Jawa Barat dari Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok Heri Koswara memberikan
              tanggapan  atas  keputusan  Gubernur  Ridwan  Kamil  soal  kenaikan  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota se Jawa Barat.

              Dalam  Keputusan  Gubernur  Nomor  561/Kep.732-Kesra/2021  Tentang  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2022 tersebut, kenaikan upah bervariasi
              antara 0.46 persen hingga 1,49 persen.

              Sementara itu 11 Kabupaten/kota lainnya tidak mengalami kenaikan, diantaranya: Kabupaten
              Bogor,  Kabupaten  Bekasi,  Kabupaten  Sukabumi,  Kabupaten  Cianjur,  Kabupaten  Karawang,
              Kabupaten  Purwakarta, Kabupaten  Subang,  Kabupaten  Bandung,  Kabupaten  Bandung  Barat,
              Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Tasikmalaya.

              "Pertama Alhamdulillah teman-teman buruh di Kota Bekasi dan Kota Depok masih merasakan
              ada kenaikan meski sangat jauh dari nilai yang diharapan. Tapi secara keseluruhan Jawa Barat
              ini  awan  hitam  bagi  tenaga  kerja.  Bayangkan  ada  sebelas  daerah  yang  tidak  naik  termasuk
              Kabupaten Bekasi. Banyak warga kota yang bekerja di Kabupaten lho. Sementara itu ya inflasi
              tetap naik, kebutuhan hidup bertambah," ungkap Heri Koswara, Kamis (2/11).

              Ketua DPD PKS Kota Bekasi ini mengatakan pangkal dari masalah ini ada di pemerintah pusat.
              Meski begitu ia meminta kepala daerah lebih berani lagi membuat gebrakan.

              "Memang gubernur yang membuat keputusan ini, tapi kan kalau ditelusuri akar masalahnya, ini
              efek dari kebijakan pemerintah pusat. Efek dari Omnibus Law Cipta Kerja yang dulu ditolak sama
              PKS," kata dia.

              Pasca UU 11/2020 disahkan, tahun ini pemerintahan Presiden Joko Widodo mengeluarkan PP
              36/2021  Tentang  Pengupahan.  Rumusan  kenaikan  upah  berubah  total.  Jika  di  PP  78/2015
              kenaikan  upah  berdasarkan  inflasi  dan  pertumbuhan  ekonomi  nasional,  di  PP  36/2021  lebih
              banyak lagi syaratnya. Ada batas atas, batas bawah, rata-rata konsumsi keluarga, inflasi provinsi,
              rata-rata pertumbuhan ekonomi selama tiga tahun dan yang lainnya.

              "Ridwan  Kamil kami  sarankan  lebih  berani  lagi menyampaikan  aspirasi buruh  ke  pemerintah
              pusat. Jangan diam saja supaya ada perubahan yang bisa dirasakan masyarakat," ungkapnya.

              Terakhir, Heri Koswara mengatakan kenaikan upah nol rupiah itu akan berdampak terhadap
              perekonomian daerah.

              "Kalau upah gak naik, bagaimana dengan konsumsi masyarakat? Tentu sulit untuk naik juga
              dong. Jelas kenaikan upah buruh yang sesuai akan meningkatkan daya beli masyarakat. Nah
              daya beli akan berefek pada pajak dan pendapatan daerah. Kalau sama sekali gak naik, kasian
              daerahnya," tandasnya.

















                                                           447
   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453